octa vaganza
Daerah  

Banten Ekspor Perdana Daun Kelor ke Empat Negara

CILEGON—Orang Amerika menyebutnya Dumpstick. Orang Indonesia mengenalnya sebagai daun kelor.  Orang Indonesia mempunyai ungkapan terkait tanaman ini dunia tidak selebar daun kelor.

Namun daun keluar punya peluang ekspor yang jauh lebih lebar. Pasalnya,tanaman ini menjadi mendunia sejak penelitian ilmiah membuktikan manfaat kesehatan yang tinggi.

Organisasi Pangan Dunia Food and Agriculture Organization (FAO) pernah merilis sempat kelor sebagai Crop of the Month pada  2018. Dasarnya, Medical News Today, 2 Januari 2020, daun kelor mengandung banyak sekali senyawa yang menyehatkan.

Kandungan yang terdapat dalam daun kelor adalah vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin C, folat, kalsium, kalium, besi, magnesium, fosfor, dan seng.

Pada Januari ini, Provinsi Banten berhasil mengirim 320 kilogram daun kelor yang sudah disetifikasi Karantina Pertanian Cilegon ke empat negara, yaitu Amerika Serikat, Republik Ceko, Jerman dan Selandia Baru.

Kepala Karantina Pertanian Cilegon Arum Kusnila Dewi, mengakui nilai ekspor ini kecil, namun membuktikan bahwa peluang ekspor sektor pertanian masih terbuka lebar.

Katanya, di negara tujuan, komoditas  ini dipercaya kaya nutrisi ini digunakan sebagai suplemen makanan.

“Kami sangat mengapresiasi bertambahnya ragam komoditas unggulan ekspor baru asal Banten,” ujar Arum dalam keterangan persnya, Rabu (26/1/22),

Dia menyebut selain daun kelor, beberapa bulan terakhir ini banyak bermunculan komditas ekspor baru, seperti kakao bubuk,gula tebu, beras ketan, cengkeh jintan, kayu manis, kelapa parit, peet kayu, serabut kelapa dan bungkil sawit dari Banten.

Sementara itu, Rani Dessy Karyani, pejabat analis karantina tumbuhan Cilegon mengatakan bubuk daun kelor dinyatakan sehat atau tidak ditemukan serangga hidup dan Orgasme Pengganggu Tumbuhan (OPT) lainnya.

Bubuk daun kelor yang sudah diolah menjadi serbuk halus dikemas rapih menggunakan plastik dan boks karton  layak untuk diterbitkan Phytosanitary Certificate atau sertifikat kesehatan tumbuhan sebagai dokumen persyaratan ekspor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor pertanian di tahun 2021 masih menunjukkan tren positif.

Nilai ekspor tahun 2021 tercatat Rp625,01 triliun atau meningkat 38,67% dibandingkan nilai ekspor tahun 2020 yang membukukan Rp451,7 triliun.

Exit mobile version