hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Bank Raya Bukukan Pertumbuhan Laba 108,9%

                     

Peluang News, Jakarta — PT Bank Raya Indonesia Tbk (kode saham: AGRO) berhasil memacu kinerjanya sepanjang tahun 2024. Anak perusahaan BRI itu mampu membukukan capaian laba bersih sebesar Rp50,89 miliar pada 2024, melonjak 108,9% dibandingkan dengan capaian pada 2023.

Pertumbuhan kinerja juga terihat dari rasio profitabilitas. Per Desember 2024, Net Interest Margin bank tersebut meningkat 53bps menjadi sebesar 4,44% dari tahun sebelumnya sebesar 3,91%.

Pertumbuhan yang sama juga tercatat pada imbal hasil aset serta ekuitas yang masing-masing meningkat double dari tahun sebelumnya.  Imbal hasil aset atau Return on Asset (ROA) mengalami peningkatan  meningkat 20bps menjadi sebesar 0,40% dari 0,20% pada tahun 2023. Begitu pula dengan imbal hasil ekuitas atau Return on Equity (ROE) meningkat 82bps menjadi sebesar 1,59% dari 0,77% pada tahun 2023.

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan  dengan strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis digital dengan mengoptimalkan sinergi di dalam ekosistem BRI Group, berhasil mencetak pertumbuhan kinerja gemilang selama tahun 2024.

Hasilnya, Bank Raya secara konsisten mencatatkan pertumbuhan bisnis yang tercermin dari pertumbuhan aset, penyaluran kredit maupun  jumlah nasabah.

“Kinerja keuangan Bank Raya sepanjang tahun 2024 menunjukkan momentum yang baik dan on track pada pertumbuhan bisnis digital serta diikuti penerapan prinsip kehati-hatian yang baik, terlihat dari kualitas aset yang terus mengalami perbaikan,” ujarnya melalui keterngan tertulis yang diterima Peluang pada Selasa (10/3).

Karena itu, Ketut optimis Bank Raya masih memiliki landasan pacu yang optimal dalam bisnis bank tersebut di 2025 dan tahun-tahun mendatang.

Pencapaian laba yang positif diantaranya didukung oleh meningkatnya penyaluran kredit yang berdampak pada pertumbuhan pendapatan bunga di tahun 2024 sebesar 17,3% (YoY) menjadi sebesar Rp1,04 triliun dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp890,95 miliar.

Perbaikan kinerja keuangan di tahun 2024 terlihat dari pertumbuhan positif outstanding Total Kredit sebesar 3,4% (yoy) menjadi sebesar Rp7,13 triliun.

Komitmen Perseroan untuk memperkuat bisnis digital juga terlihat dari peningkatan penyaluran kredit digital selama tahun 2024 menjadi tumbuh 88,9% (yoy) menjadi Rp20,57 triliun. Hal ini mendorong outstanding kredit bisnis digital Bank mencapai Rp2,29 triliun atau bertumbuh 81,6% (yoy). Di sisi lain, digital saving menjadi sebesar Rp1,32 triliun tumbuh signifikan sebesar 57,2%. (yoy).

Pertumbuhan kredit yang berkualitas mendorong Total Aset Bank Raya menjadi Rp 13,13 triliun meningkat 5,5% (yoy). Perseroan juga berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang aman dimana rasio LDR tercatat 87,62%, serta rasio LCR (Liquidity Coverage Ratio) dan Rasio Net Stable Funding Ratio (NSFR) tercatat sebesar 160,27% diatas ketentuan minimum sebesar 100%.

Selain itu dari sisi permodalan, bank tersebut masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio Total CAR sebesar 44,29% dan rasio Tier 1 CAR sebesar 43,46% yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis Perseroan kedepan.

Per Desember 2024, Rasio NPL gross mengalami perbaikan sebesar 118bps menjadi sebesar 3,22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya 4,40%, sejalan dengan NPL net yang terus membaik menjadi sebesar 1,20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya 1,51%.

NPL Coverage Bank Raya pada akhir tahun 2024 juga semakin kuat tercatat sebesar 455,46% meningkat 159bps dari 296,14% pada akhir tahun 2023.

Peningkatan laba dan kinerja keuangan menunjukkan transformasi digital dan strategi pengembangan produk yang dilakukan Bank Raya telah mampu mendorong Bank Raya ke arah pertumbuhan yang profitable, sehat dan berkelanjutan.

pasang iklan di sini