Jakarta (Peluang) : Pembiayaan ini diharapkan berlanjut dalam ekosistem bisnis lainnya, tidak hanya proyek revitalisasi bandara.
Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad K. Permana mengatakan, pasca masuknya investor baru yaitu Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) awal tahun 2022, pihaknya mulai meningkatkan penyaluran pembiayaan, salah satunya kepada PT Angkasa Pura II (AP II).
“Kami salurkan pembiayaan kepada PT Angkasa Pura II sebesar Rp 500 miliar. Diharapkan kerja sama ini dapat meningkatkan portofolio pembiayaan perseroan khususnya di segmen korporasi,” kata Achmad K. Permana dalam rilisnya, Rabu (31/8/2022).
Ia menjelaskan, penyaluran pembiayaan ini menggunakan akad musyarakah dengan maksimal tenor 7 tahun. Adapun pemanfaatannya akan digunakan AP II untuk penyelesaian proyek revitalisasi Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.
PT Angkasa Pura II merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus operator bandara yang memiliki reputasi sangat baik dalam mengelola bandara-bandara dengan traffic paling tinggi di Indonesia, termasuk Bandara Soekarno-Hatta.
“Maka itu, penyaluran pembiayaan ini merupakan momentum dan mudah-mudahan dapat berlanjut dalam ekosistem bisnis yang lebih luas lagi,” ujarnya.
Sebagai informasi, AP II merupakan BUMN yang bergerak di bidang usaha pelayanan jasa kebandaraudaraan di wilayah Indonesia barat. Saat ini AP II mengelola 20 bandara dan memiliki rating Pefindo idAA+.
Adapun Bank Muamalat belum lama ini telah mendapatkan rating idAA+ dengan prospek perusahaan adalah stabil. Menurut Achmad, pasca raihan positif ini, Bank Muamalat akan fokus untuk meningkatkan profitabilitas dan perbaikan kualitas aset. Salah satu strateginya adalah melalui sinergi dengan BPKH selaku pemegang saham pengendalian perseroan. “Saat ini BPHK memegang 82,65 persen saham Bank Muamalat,” uajarnya.
BPHK resmi menjadi pemilik Bank Muamalat setelah penandatangan saham di Islamic Development Bank (IsDB) dan SEDCO Group pada Senin, 15-16 November 2021. (S1).
