Jakarta (Peluang) : Pencapaian laba bersih membuat perseroan menjadi salah satu kontributor utama kinerja Bank Mandiri Group.
PT Bank Mandiri Taspen membukukan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun pada November 2022. Perolehan ini merupakan yang tertinggi selama sejarah beroperasinya bank yang merupakan anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI.
Direktur Utama Bank Mandiri Taspen Elmamber P. Sinaga mengatakan, jika dikomparasikan, Bank Mandiri Taspen pada November 2021 membukukan laba bersih sebesar Rp561,79 miliar.
“Artinya laba bersih yang diraih perseroan pada November tahun 2022 ini tumbuh di atas 90 persen secara tahunan (year-on-year/yoy),” ujar Elmamber.
Menurut Elmamber, pencapaian laba bersih tersebut telah membuat perseroan menjadi salah satu kontributor utama kinerja Bank Mandiri Group. Hal ini akan terus dipertahankan dan diharapkan semakin berkembang.
“Kami akan berupaya agar pencapaian ini terus tumbuh meningkat dari tahun ke tahun,” kata Elmamber.
Ia menegaskan Bank Mandiri Taspen akan mendorong produk Pensiun Sejahtera untuk mewujudkan tujuan perseroan sebagai penyalur kredit pensiun terbesar, yang unggul dalam melayani dan operasional berbasis digital.
Elmamber berharap pencapaian yang berhasil diraih dapat menempatkan Bank Mandiri Taspen sebagai salah satu kontributor utama kinerja Bank Mandiri Group, yang akan terus dipertahankan.
“Kami berupaya agar pencapaian ini terus tumbuh meningkat dari tahun ke tahun,” imbuhnya.
Untuk mendorong peningkatan kredit, menurut Elmamber, Bank Mandiri Taspen juga terus mendorong peningkatan total dana pihak ketiga (DPK).
“Pada kuartal III 2022, DPK perseroan telah mencapai Rp36,9 triliun atau tumbuh sebesar 10,9 persen yoy,” ujarnya.
Direktur Business Bank Mandiri Taspen Maswar Purnama menambahkan, sampai dengan akhir tahun 2022, perseroan optimistis dapat mengumpulkan dana simpanan sebesar Rp 39,1 triliun atau bertumbuh 14,5 persen dibandingkan 2021.
Peningkatan dana nasabah akan digunakan oleh Bank Mandiri Taspen untuk meningkatkan penyaluran kredit, khususnya ke segmen nasabah pensiunan.
Perseroan meyakini penyaluran kredit perseroan dapat mencapai Rp 36,8 triliun pada 2022, naik 17,7 persen yoy.
“Dengan pertumbuhan dana masyarakat dan penyaluran kredit tersebut, Bank Mantap optimistis loan to funding ratio (LFR) dapat dijaga pada level 91 persen hingga 92 persen,” tandasnya.