hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Bank Indonesia Perluas Layanan BI-FATS

Jakarta (Peluang) : Layanan transaksi pembayaran ritel nasional ini sangat cepat dan berbiaya murah.

Kepala Departemen Penyelenggara Sistem Pembayaran (DPSP) Bank Indonesia (BI), Ida Nuryanti mengatakan, BI terus memperluas kepesertaan BI-FAST dan saat ini sudah mencapai batch empat dengan jumlah 77 peserta. Kategorisasinya meliputi lima bank pemerintah atau Himbara (Himpunan Bank Milik Pemerintah), 49 peserta bank swasta nasional, 21 Bank Pembangunan Daerah (BPD) peserta Unit Usaha Syariah (UUS), dan satu bank asing, serta KSEI dan BI.

“Jumlah peserta terus ditambah hingga batch enam, dan 49 bank sudah komitmen untuk menjadi peserta BI-FAST. Kita lihat kesiapannya, kita akan survei check point, aspek people, proses dan teknologinya. Selanjutnya batch enam kita buka untuk selain bank,” ujar Ida di Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Ia menjelaskan, BI-FAST adalah sebuah infrastuktur sistem pembayaran ritel nasional yang memfasilitasi pembayaran ritel secara realtime, aman, efisien dan tersedia di setiap saat. “Layanan ini proses transaksinya cepat, 24 jam non-stop, dan berbiaya maksimal hanya Rp2.500 per transfer,” ujarny

Pengembangan BI-FAST saat ini masih di fase satu. Untuk fase dua menurutnya, akan dimulai pada Mei 2023 mendatang dengan pengembangan layanan ke direct debt, bulk credit dan request for payment.
“Kepesertaan telah meliputi 85 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional. Termasuk dengan adanya peserta BPD yang menjangkau hingga ke daerah-daerah,” kata Ida.

Menurutnya, mayoritas BPD menggunakan sistem multi tenansi atau jasa pihak ketiga yakni dari perusahaan Rintis. Sistem kepesertaan ini lebih efisien dan murah karena tidak perlu menyediakan infrastruktur teknologi sendiri.

“Memang sekarang baru ada Rintis yang bergabung. Tapii kami terbuka untuk provider pihak ketiga siapa pun untuk gabung, ada juga nanti agregator yang komitmen masuk di batch lima,” ujarnya.

Kepala Departemen Pengelolaan Sistem Informasi (DPSI) BI, Endang Trianti menambahkan biaya untuk BI-FAST memungkinkan untuk turun dengan semakin banyaknya kepesertaan. “Jumlah dan nilai transaksi akan meningkat seiring dengan perluasan kepesertaan, kanal, dan lainnya,” ujar Endang.

Ia menjelaskan sejak diimplementasikan pada Desember 2021, volume transaksi terus meningkat. Selama periode 1 Januari hingga 24 Agustus 2022, total volume dan nominal transaksi kredit transfer mencapai 224,8 juta transaksi dan Rp 810,4 triliun.

Secara bulanan, nilainya naik 16 persen menjadi 1,83 juta transaksi per Agustus 2022, dari 1,57 juta transaksi per Juli 2022. Sementara nilai per Agustus 2022 adalah Rp 205 triliun, naik dari Rp 177 triliun pada Juli 2022. (S1).

pasang iklan di sini