Peluang News, Jakarta – Bank Indonesia memastikan stabilitas rupiah, apalagi ekonomi Indonesia termasuk salah satu negara emerging market (EMEs) yang kuat dalam menghadapi dampak rambatan global akibat ketidakpastian penurunan Fed Fund Rate (FFR) dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Hal ini ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang pruden dan terkoordinasi erat. Untuk memperkuat ketahahan eksternal dimaksud, komitmen kuat Bank Indonesia untuk stabilisasi nilai tukar menjadi bagian penting.
“Kami terus memastikan stabilitas Rupiah tetap terjaga dengan intervensi valuta asing dan langkah-langkah lain yang diperlukan,”kata Gubernur Bank Indonesia dalam Sidang G20 dan IMF di Washington DC, melalui keterangan yang diterima, Jumat (19/4).
Demikian pula pengelolaan aliran portfolio asing yang ramah pasar, termasuk operasi moneter yang “promarket” dan terintegrasi dengan pendalaman pasar uang, mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Kecenderungan melemahnya nilai tukar (kurs) mata uang Indonesia, rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, sudah bergeliat sejak Selasa pagi (16/4/2024). Dimana saat itu rupiah turun 240 poin atau 1,51 persen menjadi Rp16.088 per dolar AS.
Nilai tukar tersebut melorot dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 5 April 2024 sebesar Rp15.848 per dolar AS.
Sebelumnya, berdasarkan data Google Finance, kurs rupiah terus melemah menjadi Rp16.009 per dolar AS kemarin, Senin (15/4/2024). Rupiah mulai menyentuh level Rp16.000 pada perdagangan Rabu (10/4/2024).
Trend penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS jika mengacu data Google Finance, nilai tukar rupiah terhadap dolar sempat menembus Rp16.000 pada 3 April 2020. Saat itu nilai tukar rupiah menembus Rp16.300 per dolar AS. Data Google Finance tersebut memang menunjukan pergerakan rupiah secara internasional.
Mengacu data Bloomberg pada perdagangan terakhir jelang libur lebaran, yakni Jumat pekan lalu (5/4/2024), rupiah ditutup menguat 44 poin atau 0,28% ke Rp15.848. Sementara itu, rupiah tetap dalam tren lesu sejak awal tahun ini. Tercatat, pada perdagangan awal tahun, per 2 Januari 2024 rupiah masih di level Rp15.390. (Aji)