
PeluangNews, Kabupaten Bekasi — Banjir kembali merendam Perumahan The Arthera Hill Extension di Kabupaten Bekasi, Senin malam (8/7). Ini menjadi kali keenam kawasan tersebut dilanda banjir dalam satu tahun terakhir, sejak warga menempati rumah subsidi yang sebelumnya dijanjikan bebas banjir oleh pengembang.
Air bah kali ini mencapai ketinggian hingga atap rumah, memaksa puluhan warga mengungsi dan menyelamatkan barang berharga. Selain kerusakan material, bencana berulang ini menimbulkan dampak psikologis yang cukup berat, terutama bagi anak-anak dan lansia.
“Kami sudah capek, Mas. Setiap hujan deras, kami harus waspada, begadang, dan sering kali air masuk rumah. Ini bukan sekali dua kali, sudah enam kali kami kebanjiran!” ungkap Dede, warga Blok DG, dengan nada kecewa kepada wartawan, Selasa (15/7).
Warga menilai sistem drainase lingkungan tidak memadai sejak awal pembangunan. Sejumlah fasilitas umum yang dijanjikan pun belum rampung, termasuk saluran air utama yang semestinya menjadi jalur pembuangan utama saat hujan deras.
Ironisnya, meski banjir berulang kali terjadi, belum terlihat tindakan konkret dari pihak pengembang untuk membenahi infrastruktur. Warga pun merasa ditelantarkan dan mempertanyakan tanggung jawab developer serta campur tangan pemerintah daerah.
“Kami butuh solusi nyata, bukan sekadar janji manis. Jangan tunggu sampai ada korban jiwa baru bertindak,” tegas salah satu perwakilan warga.
Sebagai bentuk protes, warga kini tengah menyiapkan surat pengaduan resmi dan somasi kepada pengembang. Bila tidak ada itikad baik dalam waktu dekat, mereka juga mempertimbangkan langkah hukum. (Gema)