Jakarta (Peluang) : Pabrik perdana ini mampu memproduksi 10 ton minyak makan merah setiap harinya.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM),Teten Masduki menyampaikan pembangunan pabrik percontohan untuk produksi minyak makan merah dari kelapa sawit akan mulai dibangun oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) seiring telah rampungnya Detail Enginering Design (DED) oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).
“DED dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pabrik Minyak Makan Merah sudah kami terima dari PPKS,” kata Teten dalam rilisnya, Selasa (13/9/2022).
Selanjutnya kata Teten, DED tersebut akan diserahkan kepada koperasi petani kelapa sawit yang ingin membangun pabrik minyak makan merah di daerahnya untuk memberikan nilai tambah pada Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang diproduksi.
Namun pembangunan pabrik minyak makan merah sebagai mini plantakan dilakukan pilot project terlebih dulu oleh PTPN sebagai percontohan di Sumatera Utara (Sumut) pada Oktober mendatang.
“Untuk tiga bulan ke depan kita akan menyiapkan pembangunan mesin, percepatan dari aspek pembiayaan sudah dikoordinasikan dari LPDB-KUMKM, perbankan, dan BPDPKS. Mesinnya akan dibuat oleh PPKS,” jelas Teten.
Menurutnya, tahapan pembangunan pabrik itu sudah masuk tahap kelima dari 11 tahap yang harus dilalui. Dibutuhkan dana sekitar Rp 23 miliar untuk pembangunan satu mini pabrik minyak makan merah.
“Kalau mesinnya dari CPO ke minyak makan merah cuma sekitar Rp 7,5 miliar. Kalau total sekitar Rp 23 miliar, cuma ada tambahan BPOM, lalu biaya satpam, taman, dan lainnya,” kata Teten.
Berdasarkan DED yang telah dirancang oleh PPKS, pabrik minyak makan merah tersebut akan mampu memproduksi 10 ton minyak makan merah per harinya, atau lebih dari 3.000 ton per tahun.
Mantan Kepala Staf Khusus Kepresidenan ini menjelaskan beberapa keunggulan minyak makan merah sebagai alternatif minyak goreng. Seperti harganya jauh lebih murah, memiliki gizi tinggi, dan memberikan nilai tambah bagi petani, sehingga bisa menjual produk turunan dari TBS kelapa sawit.
Kepala PPKS, Edwin Syahputra Lubis menambahkan, diperlukan dana sekitar Rp 14 miliar untuk pembangunan satu pabrik minyak makan merah.
Hanya saja jumlah tersebut menurutnya, masih dalam proses hitungan kasar. Karena masih ada biaya-biaya lain yang harus dimasukkan dalam perhitungan lebih detail.
“Piloting ini biaya kurang lebih kalau mesinnya Rp 7 miliar- Rp 8 miliar. Kalau dengan sarana-sarananya mungkin sekitar Rp 14 miliar, pergudangan dan lain sebagainya,” jelas Edwin.
Ia menyebutkan, anggaran yang dibutuhkan dipengaruhi pula oleh harga baja dan sebagainya.
“Makanya kita belum bisa menyebut harga pastinya.Tapi kalau hitungan kita kurang lebih segitu,” pungkas Edwin.