
Peluangnews, Jakarta – Ada dua keunikan kopi Indonesia yang tak dimiliki oleh negara lain manapun. Pertama diversitas biji kopi dimana masing-masing daerah memiliki varitas biji kopi kelas dunia mulai dari Gayo di Aceh, Kintamani di Bali, hingga Wamena di Papua.
Kedua otentisitas dimana kopi tak hanya sebatas komoditas tapi sudah menjadi bagian dari way of life, budaya, dan tradisi masyarakat yang lestari dari generasi ke generasi.
Baik tradisi menanam, mengolah, menyeduh, maupun mengkonsumsi kopi yang memiliki ciri dan keunikan di masing-masing daerah di Nusantara. Itulah sebabnya Indonesia Coffee Summit #ICS2023 perdana yang digelar 21-23 Oktober di Taman Ismail Marzuki mengusung tema “Bring Indonesia Diversity and Authenticity to the World”.
Kopi telah menjadi komoditas strategis bagi Indonesia, tidak hanya dari sisi bisnis atau ekonomi melainkan juga budaya, tradisi, dan lifestyle, Indonesia adalah penghasil kopi terbesar keempat di dunia. Tak hanya sebagai produsen, Indonesia adalah juga negara dengan konsumsi kopi terbesar kelima di dunia.
Di tahun 1720-an, Belanda mengekspor Kopi Jawa ke seluruh dunia dan sejak itu “Java” menjadi nama generik (generic name) untuk menyebut kopi dan kopi Jawa sudah identik dengan kopi terbaik di dunia. “A cup of Java” sebagai sebutan populer (popular nickname) untuk secangkir kopi masih berlangsung hingga akhir abad-19 Kejayaan kopi Indonesia harus dibangkitkan kembali melalui promosi dan diplomasi kopi baik di dalam negeri maupun dunia internasional.
KopiKita.id menggelar Indonesia Coffee Summit untuk membangkitkan kesadaran bersama para pelaku ekosistem kopi tentang kejayaan kopi Indonesia. “Indonesia memiliki kans yang sangat besar untuk menjadi ‘negara kopi’ terdepan di dunia,” kata Moelyono Soesilo, expert kopi dan global coffee trader.
Event tahunan ini mengusung tema Coffee.Art.Culture untuk mengangkat kekayaan tradisi dan budaya kopi di berbagai daerah di Nusantara yang merupakan “harta karun” yang tak dimiliki oleh negara lain manapun.
Indonesia Coffee Summit diperjuangkan untuk menjadi event kopi keempat paling prestisius di dunia setelah Swiss Coffee Dinner (Swiss), Asia International Coffee Conference (Vietnam), dan Sintercafe (Costa Rica) dengan mengusung keunikan diversitas dan otensitas kopi Indonesia.
“Kami menginginkan Indonesia Coffee Summit akan menjadi ujung tombak diplomasi kopi Indonesia,” kata Founding Director Indonesia Coffee Summit, Yuswohady di Jakarta, Rabu (11/10/2023).
#ICS2023 sendiri akan mengusung 18 event selama 3 hari, 21-23 Oktober 2023 di Taman Ismail Marzuki. Berbagai event tersebut antara lain: konferensi, peluncuran buku “Kedai Kopi di Nusantara”, ajang penghargaan “Indonesia Coffee Heroes Award”, Coffee Tubruk Championship, Traditional Coffee Pairing Competition, Coffee Photography Competition.
#ICS2023 juga akan menghadirkan kolaborasi kopi dengan atraksi seni-budaya seperti, Coffee x Music, Coffee x Film, Coffee x Poetry, Coffee x Visual Art, Coffee x Jamu, dan Coffee x Mindfulness, dan sebagainya. (alb)