“Seseorang yang pernah jatuh dan mampu bangkit lagi, itu lebih kuat daripada yang tidak pernah jatuh sama sekali”. Kalimat ini merupakan prinsip Abdul Rahman Na’u dalam melakoni kehidupan. Oleh karenanya, pria yang kini dipercaya sebagai Kabid Simpanan Kantor Pusat Kopdit Pintu Air itu tidak pernah gentar dalam menghadapi tantangan seberat apapun.
Pria kelahiran Ubamoro, 4 Februari 1989 itu mengaku pernah mengalami kegagalan saat mengikuti test untuk bekerja di sebuah bank di Kota Ende. Namun kegagalan itu tidak diratapinya berlarut-larut. Pengagum Bung Karno itu segera mencari informasi lowongan pekerjaan yang lain dan akhirnya diterima bekerja di kopdit terbesar di Indonesia tersebut pada 1 Oktober 2013.
“Pengalaman mengajarkan saya banyak hal, termasuk menyikapi kegagalan. Yang terpenting adalah selalu optimis sehingga bisa selalu menikmati setiap langkah dalam hidup ini,” ungkap Abdul Rahman, ayah dari tiga anak itu.
Sikap optimis terus ditunjukan sarjana pendidikan ekonomi ini, termasuk dalam menghadapi masyarakat atau calon anggota yang awam terhadap koperasi. Ia melakukan edukasi tanpa lelah agar literasi masyarakat terhadap koperasi dapat meningkat. “Kami terus melakukan edukasi agar masyarakat mengerti manfaat berkoperasi,” pungkasnya.(Kur)
