hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Bamsoet Kembali Gelar Rapid Test untuk Masyarakat

JAKARTA—–Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) kembali menggelar Gerakan BS, yaitu memfasilitasi rapid test.   Pada kegiatan yang diadakan di Jakarta, Minggu (3/5/20) ditujukan kepada pengurus dan anggota Asosiasi Perdagangan Barang, Distributor, Keagenan dan Industri (ARDIN) Indonesia, anggota Motor Besar Indonesia (MBI), Garda Ojol, dan Laskar Merah Putih.

Sekitar 200 orang mengikuti perhelatan  untuk mendeteksi dini gejala Covid-19, sekaligus sebagai bagian gotong royong membantu negara menghadapi pandemi Covid-19.

Bamsoet menyampaikan, hasil rapid test bahwa hasil rapid test seluruhnya negatif.

“Alhamdulilah. Hanya saja hasil ini  bukan membuat peserta dapat bebas melakukan apapun sesuka hati,” ucap Bamsoet.

Ketua Umum ARDIN Indonesia ini mengimbau agar masyarakat tetap mentaati physical distancing. Tidak ada jaminan, siapapun yang mendapat hasil negatif hari ini berarti selamanya kebal terhadap Covid-19.

Bamsoet menuturkan diperlukan kesatuan langkah semua pihak dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Dia mengutip  rapid test yang dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta terhadap 76.636 warga, 4% di antaranya atau sekitar 3.044 orang terindikasi positif Covid-19.

Penanganannya kemudian dilakukan sesuai protokol kesehatan yang berlaku, sehingga orang-orang yang diduga positif COVID-19, bisa menjalani test Swab PCR atau minimal mengisolasi diri.

“Pemerintah daerah maupun pusat tak bisa bergerak sendirian. Butuh pula partisipasi masyarakat, khususnya dalam menyelenggarakan rapid test terhadap berbagai kalangan masyarakat. Semakin banyak rapid test dilakukan, semakin cepat kita keluar dari pandemi COVID-19,” ujar dia.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini juga mengakui dunia usaha  resah jika pandemi COVID-19 terus berlanjut. Jangankan di Indonesia, negara super power seperti Amerika Serikat saja sudah resah akibat wabah Covid-19 yang juga melahirkan wabah terputusnya hubungan kerja, yang diprediksi menembus 20 juta warga.

“Kita tentu tidak bisa membayangkan bila pandemi COVID-19 ini tidak segera bisa dihentikan penyebarannya, banyak hal akan menjadi lebih buruk di masa mendatang. Apalagi kalau tidak ada empati manusia dan solidaritas nasional,” papar Bamsoet.

Menurut dia, para pengusaha di Indonesia, dengan segala daya dan upaya tetap berupaya maksimal agar tak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Insentif perpajakan yang dikeluarkan pemerintah sedikit banyak turut membantu dunia usaha bertahan.

“Tinggal kini peran seluruh warga untuk mentaati pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sehingga COVID-19 bisa segera berlalu dan dunia usaha bisa kembali bergairah,” pungkas Bamsoet.

pasang iklan di sini