hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Bamsoet :  Gerakan Wakaf Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Jakarta (Peluang) : Melalui wakaf bisa mengoptimalkan peningkatan kesejahteraan dan pemerataan ekonomi.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, saat ini wakaf masih dipahami secara terbatas dan kalah pamor dengan gerakan zakat dan infak. Padahal potensi wakaf sangat besar dapat dikelola untuk kemaslahatan umat. 

Bamsoet menyebut laporan Badan Wakaf Indonesia (BWI) hingga awal Maret 2022, realisasi wakaf baru mencapai sekitar Rp 860 miliar. Padahal potensi wakaf nasional yang bisa dihimpun mencapai Rp180 triliun hingga Rp370 triliun.

Bamsoet menyebut laporan Badan Wakaf Indonesia (BWI) hingga awal Maret 2022, realisasi wakaf baru mencapai sekitar Rp 860 miliar. Padahal potensi wakaf nasional yang bisa dihimpun mencapai Rp180 triliun hingga Rp370 triliun.

“Potensi wakaf nasional sangat besar Rp 180 triliun. Bagaimana mencapainya itu perlu literasi disampaikan pada masyarakat,” kata Bamsoet dalam sambutannya pada Rakernas Forum Jurnalis Wakaf Indonesia (Forjukafi) di Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Menurut Bamsoet, peran Forjukafi penting dalam memperluas literasi masyarakat mengenai wakaf melalui kanal media massa.

Selain bisa membangun opini positif tentang wakaf, masyarakat juga bisa semakin mengetahui tentang fungsi wakaf untuk kesejahteraan umat. 

Mengingat kata Bamsoet, masih menjadi pemahaman umum bahwa wakaf terbatas dimaknai sebagai menyedekahkan harta tidak bergerak, misalnya tanah untuk pembangunan masjid. 

“Padahal wakaf juga dapat diberikan dalam bentuk lain, misalnya uang. Bahkan seiring kemajuan teknologi, wakaf juga dapat disalurkan secara digital, misalnya berupa saham atau surat-surat berharga,” jelas Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia.

Bamsoet mengatakan, pada Januari 2021 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi)  sudah meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang.

 Ia berharap Forjukafi bisa berperan penting membantu pemerintah untuk memasifkan Gerakan Nasional Wakaf Uang tersebut hingga ke setiap provinsi dan kabupaten/kota.

“Melalui wakaf, kita bisa mengoptimalkan peningkatan dan pemerataan ekonomi,” kata Bamsoet.

Apalagi menurutnya, data dari World In-equality Report Tahun 2022, pada periode 2001 hingga 2021, tercatat sekitar 50 persen penduduk hanya memiliki kurang dari 5 persen kekayaan rumah tangga nasional. Sementara 10 persen penduduk memiliki sekitar 60 persen kekayaan rumah tangga nasional. 

“Dalam periode dua dekade tersebut, kesenjangan ekonomi di Indonesia tidak mengalami perubahan signifikan,” tegas mantan Ketua DPR RI ini.

Lebih lanjut, Bamsoet mengungkap pada tahun 2021, rasio kesenjangan pendapatan di Indonesia masih berada di level 1 banding 19.  Ini artinya, populasi dari kelas ekonomi teratas memiliki rata-rata pendapatan 19 kali lipat lebih tinggi dari populasi kelas ekonomi terbawah.

Bamsoet menyakini jika potensi dana wakaf dikelola dan dimanfaatkan secara optimal, akan memberi kontribusi positif, dan menjadi alternatif solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Khususnya kata Bamsoet, untuk meminimalisir kesenjangan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan secara signifikan. 

“Apalagi jika gerakan wakaf ini menjadi sebuah gerakan massal yang terorganisir dengan baik, tidak bersifat sporadis, sehingga memberikan dampak positif yang lebih nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” tandas Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila.

pasang iklan di sini