Peluang News, Bali-Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menyatakan bahwa ajang perdana Bali Wellness and Beauty Expo 2025 menjadi momentum penting untuk mengokohkan posisi Indonesia, khususnya Bali, sebagai destinasi unggulan wisata kesehatan dan kebugaran tingkat dunia.
“Lebih dari 23 persen wisatawan datang ke Bali untuk wellness. Ada juga yang tidak secara khusus datang untuk itu, tetapi mengikuti aktivitas wellness selama berlibur,” ujar Ni Luh Puspa dalam sambutannya di Bali Beach Convention, Jumat (27/6/2025).
Ia menekankan perlunya upaya bersama untuk memantapkan posisi Bali sebagai pemimpin global di sektor ini. “Kita harus menjadikan Bali sebagai best wellness destination in the world,” tegasnya.
Acara yang berlangsung dari 27 hingga 29 Juni 2025 ini mempertemukan penyedia layanan kesehatan, pelaku industri kebugaran, operator pariwisata, hingga pembuat kebijakan untuk menciptakan inovasi yang menjawab kebutuhan wisatawan. Menurut Puspa, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-18 dunia dan memimpin di kawasan ASEAN dalam pangsa pasar wellness global.
“Ini bukan sekadar seremoni. Ini sinyal kuat komitmen pemerintah untuk mengembangkan destinasi kesehatan dan kebugaran berskala internasional,” katanya.
Ia juga menyinggung peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur sebagai pusat layanan medis dan kesehatan terbesar di Asia Tenggara. “KEK Sanur memadukan sains dan tradisi. Ini adalah langkah konkret mendukung pengembangan wisata medis dan kebugaran Indonesia,” lanjutnya.
Wamenpar mengajak seluruh pihak bersinergi dalam penguatan ekosistem kesehatan global. “Mari kita bangun ekosistem yang kuat dan inklusif, tempat inovasi bertemu tradisi, dan kesejahteraan menjadi tujuan bersama bagi masyarakat dan planet ini,” tuturnya.
Co-founder & Director Bali Wellness and Beauty Expo 2025, Diah Permana Tirtawati, mengapresiasi dukungan dari Kementerian Pariwisata. Ia mengatakan, Bali selama ini dikenal sebagai destinasi leisure, MICE, wedding, hingga marine tourism, tetapi belum secara eksplisit mendeklarasikan diri sebagai destinasi wellness.
“Kami memberanikan diri mengembangkan potensi wellness tourism melalui pelaksanaan expo ini,” kata Diah.
Ia menjelaskan bahwa Bali telah memiliki berbagai fasilitas kebugaran seperti yoga, meditasi, resort wellness, dan spa dengan kualitas terbaik. “Bali pernah dinobatkan sebagai The Best Spa Destination 2009. Ini adalah modal kuat,” ujarnya.
Menurut laporan Global Wellness Institute, sektor wellness global diproyeksikan tumbuh menjadi 9 triliun dolar AS pada 2028, dengan pertumbuhan tahunan 7,3 persen. “Asia Pasifik, termasuk Bali, telah mencatat pertumbuhan senilai 1,9 triliun dolar AS pada 2023. Ini peluang besar,” kata Diah.