octa vaganza
Berita  

Atasi Kemacetan, Pemerintah Sediakan Tiga Depo MRT East West

Peluang, Jakarta – Upaya Pemerintah dalam mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan mengurangi kemacetan yang menjadi masalah utama Jabodetabek, maka pemerintah berencana akan menyediakan 3 depo operasional di MRT East-West dengan estimasi penumpang mencapai 1,2 juta perhari. 

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dalam Rapat Koordinasi Menteri terkait Percepatan Infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN) di ruang Loka Kretagama Kemenko Perekonomian, beberapa hari yang lalu. 

“Pembangunan MRT East-West tersebut juga akan mencakup 49 kawasan Transit Oriented Development (TOD) sehingga memberikan solusi atas transportasi publik secara masif,” ujar Airlangga.

Menko Perekonomian menjelaskan, pada fase 1 akan terbagi lagi menjadi stage 1 sepanjang 24,527 kilometer (km) yang akan melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria dan stage 2 sepanjang 9,237 kilometer yang melalui Tomang dan Kembangan. Fase 1 MRT EAST – West diharapkan dapat beroperasi di tahun 2031 dengan target kontruksi paling lambat di tahun 2024.

Sedangkan lanjut Airlangga, MRT East-West fase 2 akan terbagi menjadi East-West Banten sepanjang 29,900 km yang akan melalui Kembangan, Kelapa Dua, hingga Balaraja, serta East-West West Java sepanjang 20,438 km yang akan melalui Medan Satria dan Cikarang. Fase 2 sendiri diharapkan akan beroperasi di tahun 2033.

DKI Jakarta sendiri menurut dia, memiliki 27 PSN dengan estimasi nilai investasi sebesar Rp313 triliun yang berdasarkan hasil evaluasi per Januari 2023. “Saat ini dari 27 Proyek tersebut terdapat 3 PSN yang telah beroperasi, 4 PSN berstatus beroperasi sebagian, 6 PSN dalam masa konstruksi, dan 14 PSN telah masuk ke dalam tahap penyiapan dan transaksi,” beber Airlangga. 

Menko Perekonomian berharap, capaian percepatan pembangunan PSN tersebut diharapkan mampu menyumbang multiplier effect, baik secara sosial maupun ekonomi yang dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Saat ini, pemerintah gencar penyelesaian PSN yakni MRT East West, yang merupakan pengembangan MRT Fase 3 dengan rute Balaraja-Cikarang sepanjang 84,102 kilometer. Dengan dukungan pembiayaan dari Jepang sebagai investor utama, proyek senilai Rp160 triliun tersebut terbagi menjadi 2 fase yakni fase 1 yang mencakup area DKI Jakarta dan fase 2 yang meliputi Banten dan Jawa Barat.

“Arahan Bapak Presiden bahwa proyek ini bisa diselesaikan atau financial closing di 2024 sehingga tentu program ini perlu kita tindaklanjuti,” ucap Airlangga. (alb)

Exit mobile version