BOGOR—Para peternak ayam ras pedaging (broiler) rakyat di Kabupaten Bogor dan sekitarnya sadar bahwa dengan bersatu dalam wadah koperasi membuat mereka bisa lebih mudah mengatasi masalah, termasuk imbas dari pandemi Covid-19.
Pada November 2020 sebanyak 22 peternak membentuk Koperasi Produsen Wira Sakti Utama. Demgan berkoperasi para peternak berharap lebih mudah menjalin kerja sama bisnis degan banyak pihak terkait.
“Diharapkan koperasi kami ini bisa menjadi koperasi yang profesional dan berintegritas,” ujar Sugeng Wahyudi, di sela acara Rapat Anggota Koperasi, di Bogor, Senin (18/1/21) seperti dilansir Sinartani.
Sugeng menuturkan, pada 2020 peternak mengalami kerugian akibat naiknya harga sarana produksi peternakan (sapronak). Di sisi lain harga ayam panennya dibawah harga pokok produksi (HPP). Kerugian di tingkat peternak mencapai Rp900-Rp1.000 per kilogram ayam panen.
Dengan berkoperasi, diharapkan peternak mampu mengatasi masalah seperti kenaikan harga produksi dan sekaligus membuat harga jual menguntungkan peternak.
Saat ini antara lain pengurus koperasi telah menjajaki kerja sama dengan pemasok serta produsen pakan dalam upaya memenuhi kebutuhan pakan bagi anggota.
Koperasi melakukan penjajakan terhadap perusahaan pembibitan (breeding farm) untuk dapat melaksanakan secara mandiri usaha pembibitan Parent stock (PS) bahkan Grand Parent Stock (GPS). Dengan demikian penyediaan DOC FS bagi anggota bisa lebih lancar dan harganya bisa ditekan.
Sementara Wakil Ketua Koperasi Produsen Wira Sakti Utama, Wismarianto, selain fokus bisa memenuhi kebutuhan pakan dan bibit ayam (DOC FS) bagi anggota, pengurus koperasi juga ke depan akan menggarap aspek pasca panen serta aspek keuangan.
“Kami berupaya agar anggota bisa mengakses pinjaman dengan bunga rendah seperti KUR. Sasaran berikutnya bagaimana agar koperasi bisa membantu peternak memperbaharui atau bahkan membangun kandang close house,” jelasnya.
Wismarianto mengatakan pihaknya juga melakukan penjajakan kerja sama dengan empat kementerian, BUMN, serta perusahaan perunggasan mulinasional.
“Saat ini kami masih dalam proses penambahan dari beberapa daerah di luar Jabodetabek. Omzet koperasi mencapai Rpsudah 5 milyar dengan keuntungan di angka Rp100 juta,” pungkasnya.