hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Asosiasi Harco Bantah Tuduhan Donald Trump Mangga Dua sebagai Lokasi Penjualan Barang Bajakan

Ilustrasi : Produk elektronik | Foto: Liputan6

PeluangNews, Jakarta – Asosiasi Harco Mangga Dua Computer Center, Deny Tan, keberatan dengan tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa pusat perbelanjaan Mangga Dua di Jakarta Pusat disebut sebagai lokasi penjualan barang bajakan.

Deny mengatakan tidak semua toko di Mangga Dua menjual barang palsu. Sebab, ada beberapa pusat perbelanjaan utama di Mangga Dua, salah satunya Harco Mangga Dua.

Sebagai pusat elektronik, lanjutnya, pedagang Harco Mangga Dua tidak memperjualbelikan barang bajakan sama sekali.

“Tuduhan Donald Trump untuk di wilayah Mangga Dua itu enggak sepenuhnya benar,” kata Deny, yang menjual perangkat laptop dan sejenisnya, Selasa (22/4/2025).

Menurut dia, produk yang dijual di Harco Mangga Dua Electronic Center merupakan produk-produk original dan tidak melanggar aturan terkait pelanggaran hak cipta.

Harco Mangga Dua adalah tempat penjualan alat elektronik yang aman dari pembajakan atau barang palsu. “Jadi kami adalah daerah yang aman untuk penjualan elektronik dan komputer,” tutur Deny, menambahkan.

Hal senada dikemukakan Section Head Customer Service Harco Mangga Dua, Esih. Dikatakan, pihak pengelola sejak awal menganjurkan pemilik toko untuk hanya menjual barang asli atau original.

“Dari awal juga pihak pengelola menganjurkan menjual barang-barang original,” katanya saat di Kantor Pengelola Harco Mangga Dua.

Menurut Esih, tidak ada tindakan apa pun dari pemilik toko dalam merespons tuduhan dari Trump.

“Tuduhan dari Donald Trump enggak ngaruh, pengunjung tetap stabil dan enggak ada gejolak yang naik dan penjual juga enggak panik,” kata Esih.

Deny Tan menambahkan pemilik toko tidak melanggar aturan apapun sehingga tidak perlu panik. Para pemilik toko juga tidak berniat menjual barang palsu kepada pembeli.

“Namanya berjualan, pedagang ingin aman dan nyaman ya. Kami jual barang original dan kami juga perwakilan di sini. Kini enggak mau menjual yang barang-barang KW,” ucapnya.

Deny menjelaskan bahwa barang palsu atau KW memiliki potensi komplain yang lebih tinggi dari pembeli.
“Karena kalau KW tidak original kami juga pasti dikomplain sama customer, usia produknya juga pasti akan lebih pendek,” kata dia.

Masyarakat Indonesia umumnya sudah mengetahui konsekuensi dan perbedaan produk elektronik asli dan palsu atau bajakan.

“Dan harganya, masyarakat Indonesia udah tahu lah mana yang barang original mana yang enggak dan memang kita tahu HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) itu ada nilainya,” tutur Deny.

Senada dengan itu, Gunawan, pemilik toko komputer rakit, juga menegaskan meskipun produk yang dijualnya tidak memiliki merek resmi, semua spare part yang digunakan diperoleh dari distributor resmi.

“Saya sih pakainya yang resmi-resmi aja. PC-nya rakit sendiri dari supplier spare part lokal,” kata Gunawan.
Sebelumnya, pemerintah AS menuduh keberadaan Mangga Dua sebagai sarang barang bajakan yang menghambat hubungan dagang dengan Indonesia.

Dalam laporan 2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers yang dibuat Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), Pasar Mangga Dua, terus menerus berada dalam daftar pantauan prioritas otoritas perdagangan AS, bersama dengan beberapa pasar daring Indonesia.

Meski pemerintah Indonesia sudah mengambil langkah penindakan barang-barang bajakan, pelaku usaha di AS masih khawatir dengan masih banyaknya peredaran produk bajakan di kawasan Mangga Dua dan sekitarnya.

Pemerintahan Donald Trump pun mendesak Indonesia agar bertindak lebih tegas terhadap masifnya produk bajakan, sebagai bagian dari diplomasi terkait perdagangan kedua negara di tengah panasnya perang dagang. []

pasang iklan di sini