hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Askrindo Tingkatkan Kapasitan Penjaminan KUR 

Jakarta (Peluang) : Dengan tambahan modal sebesar Rp 3 miliar, Askrindo maksimalkan realisasi penyaluran KUR kepada usaha mikro kecil menengah (UMKM).

PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo, anggota Holding dari Asuransi dan Penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG), mendapatkan tambahan modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 3 triliun.

Penambahan modal ini digunakan untuk meningkatkan kapasitas usahanya dalam melakukan penjaminan KUR.

Direktur Utama Askrindo, Priyastomo, mengatakan PMN, dana PMN senilai Rp 3 miliar tersebut digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Askrindo. Target dan realisasi penyaluran KUR oleh perbankan terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Dengan adanya peningkatan volume penyaluran KUR oleh perbankan, maka rencana ini harus diikuti juga dengan penguatan struktur permodalan dari Askrindo,” ujar Priyastomo dalam rilisnya, Senin (17/10/2022).

Hal ini juga sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) struktur modalnya harus kuat berbasis gearing ratio sampai 20 kali dari kapasitas permodalan yang ada. 

“Saat ini gearing ratio Askrindo mencapai 9,67 kali,” kata Priyastomo.

Selama Januari-September 2022, Askrindo melakukan penjaminan terhadap kredit yang diberikan oleh perbankan kepada kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp117,5 triliun atau mencapai 63 persen dari total target penjaminan terhadap penyaluran KUR nasional dari.

“Dan saat ini sudah menjangkau 2,5 juta UMKM dan telah berhasil meyerap 3,5 juta tenaga kerja,” ujarnya.

Selain memperkuat struktur permodalan Askrindo, suntikkan PMN juga akan meningkatkan level kepercayaan perbankan dalam menyalurkan KUR kepada UMKM.

 “Kalau UMKM-nya gagal bayar kepada perbankan karena usahanya mengalami kesulitan, maka Askrindo akan melakukan pembayaran kewajiban kepada perbankan,” tambahnya.

Induk Holding Asuransi dan Penjaminan, Indonesia Financial Group memproyeksikan angka penyaluran KUR di 2023 akan mengalami kenaikan mencapai Rp285 triliun-Rp452 triliun. 

Peningkatan ini seiring dengan adanya Peraturan Bank Indonesia No.23/13/PBI/2021 yang mewajibkan bank untuk menyalurkan kredit UMKM sebesar 20 persen dari total portofolio kreditnya. 

Angka penyaluran KUR diperkirakan akan terus meningkat dan dapat tembus mencapai Rp 729 triliun pada 2026.

Direktur Utama IFG, Robertus Billitea mengatakan, untuk mengatisipasi kenaikan volume KUR diperlukan penguatan permodalan dalam bentuk PMN untuk meningkatkan kapasitas Askrindo dan Jamkrindo sebagai penjamin KUR. 

Menurutnya, tanpa penambahan modal, gearing ratio penjaminan untuk kredit produktif Askrindo dan Jamkrindo akan melebihi dari ketentuan gearing ratio yang ditetapkan OJK maksimum 20 kali.

Gearing ratio adalah batasan yang ditetapkan untuk mengukur kemampuan Penjamin dan Penjamin Ulang dalam melakukan kegiatan Penjaminan dan Penjaminan Ulang.

 Tanpa penambahan PMN gearing ratio Askrindo 18,87 kali. Kemudian di 2025, gearing ratio Askrindo 20,76 kali. Dan gearing ratio Askrindo di 2026 diperkirakan akan mencapai 22,34 kali untuk Askrindo.

“Kalau dengan PMN yang kami ajukan, maka gearing ratio ini akan terjaga Askrindo di kisaran 15 kali sampai 18 kali. Jamkrindo juga demikian,” kata Robertus.

Dikatakan dia bahwa gearing ratio terjaga dengan PMN. Selain itu, semua pihak harus menjaga dan melihat program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) ada relaksasi OJK terhadap kualitas kredit perbankan.

 “Ini akan bisa berpengaruh terhadap gearing ratio Askrindo dan Jamkrindo,” tandasnya.

pasang iklan di sini