Berkomitmen untuk menjadi salah satu pelaku bisnis paling kompeten di Tanah Air, Koperasi Astra International terus mengembangkan sayap usahnya setara korporasi besar umumnya. Salah satu binsis teranyarnya adalah pengelolaan gudang arsip, Asgrafo yang launching awal Juli lalu di Jakarta. Bisnis penyimpanan arsip ini diproyeksikan berkembang mengingat semakin banyak perusahaan yang membutuhkan tempat untuk dokumennya.
Seperti dikatakan Presiden Direktur Asgrafo A Setyo Mulyanto, untuk tahun pertama ini pihaknya menargetkan penjualan sebanyak 60 persen dari kapasitas terpasang, atau sekitar 80 ribu boks sudah bisa terisi. “Kalau sudah terisi sesuai target, kami berencana memperbesar gudang untuk ekspansi lebih luas, ” ujarnya kepada Peluang, Selasa (2/7). Saat ini gudang arsip Asgrafo berada di Kawasan Menara Permai, Cileungsi seluas 1.500 meter persegi berkapasitas 135 ribu boks dengan rak terbuat dari rangka baja. Keseriusan Koperasi Astra dibisnis ini sambung Mulyanto dirintis sejak empat tahun lalu, dan kemudian disusul dengan persiapan fisik pada awal 2018 dari tanah yang sudah diakusisi sejak 2016 dan menjadi milik Koperasi Astra. Investasinya menghabiskan Rp5 miliar.
Untuk mengelola bisnis gudang arsip ini, Koperasi Astra menunjuk PT Swakarsa Cipta Mandiri (SCM), satu dari lima anak perusahaan dimiliki Koperasi Astra.
TAK HANYA SIMPAN PINJAM
Mengenai pengembangan Koperasi Astra ke depan, Chief Operation Officer Koperasi Astra Bambang Wijanarko mengatakan pihaknya akan terus mencari berbagai terobosan usaha yang menyasar pada aktivitas bisnis non anggota. “Ke depan kami akan kembangkan usaha yang tidak melulu hanya simpan pinjam, tetapi juga memberi kesempatan kepada istri karyawan untuk berkecimpung di dunia bisnis,” ujarnya seraya memberi contoh, koperasi akan melibatkan keluarga karyawan untuk menerima order membuat seragam dan para istri diberi kesempatan ikut menjahit.
Terkait kinerja PT SCM, tahun lalu, perusahaan ini menambah usaha sebagai pemegang franchise shop and drive yang menjual battery (accu), oli, shock absorber dan asesoris lain untuk kendaraan bermotor. Sepanjang 2018 PT SCM mengantongi pendapatan sebesar Rp 3,15 miliar atau naik Rp 1,58 miliar dibanding 2017. Pendapatan tersebut antara lain berasal dari penjualan seragam (Rp 2,56 miliar) dan shop & drive (Rp 590 juta).
Ke depan, Koperasi Astra juga akan mengembangkan usaha berbasis syariah, dan hingga kini pihaknya masih terus melakukan berbagai penjajakan secara cermat karena untuk berkecimpung dalam bidang yang satu ini jangan tanggung-tanggung, pungkas Bambang
(Irsyad Muchtar)