hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Aset Melonjak Rp130 Miliar di 2024

Koperasi Kana yang fokus mengekspor komoditas pertanian berhasil mengakuisisi satu pabrik gula dengan kapasitas 20 ton perhari. Kolaborasi dan inovasi terus diperkuat untuk menjaga pertumbuhan usaha berkelanjutan. 

Indonesia sebagai negara agraris memiliki beragam produk pertanian yang potensial laris di pasar global.  Salah satunya komoditas gula merah yang dinilai menyehatkan dengan rasa unik. Permintaan terhadap komoditas itu terus meningkat seiring dengan berkembangnya pola hidup sehat yang telah menjadi life style terutama di negara-negara maju.

Potensi bisnis inilah yang diseriusi oleh Koperasi Konsumen Kana. Koperasi yang sejak awal didirikan berkomitmen kuat untuk mempromosikan produk pertanian lokal unggulan ke pasar global. Ketua Koperasi Kana, Jonathan Danang Wardhana, biasa disapa Danang mengungkapkan gula merah dianggap lebih sehat dibandingkan gula pasir karena mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan.

“Ekspor gula merah Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Permintaan gula merah di pasar global terus meningkat, terutama dari negara-negara maju yang peduli dengan kesehatan dan keunikan rasa,” ungkapnya.

Setidaknya ada beberapa faktor yang menjadikan komoditas gula merah “seksi” untuk diekspor.  Tren back to nature dimana konsumen di negara maju semakin tertarik pada produk-produk alami dan organik, termasuk gula merah. Selain itu, gula merah memiliki cita rasa dan aroma khas yang berbeda dengan gula pasir.

Faktor lainnya adalah gula merah dapat diolah menjadi berbagai produk turunan, seperti gula semut, gula cair, pasta gula merah, dan produk makanan olahan lainnya. Dengan harga yang kompetitif, gula merah menjadi salah satu komoditas yang diburu masyarakat di negara-negara maju.

Selain mengekspor gula merah yang dibeli dari anggota petani, Koperasi Kana juga memiliki bisnis unggulan lain yakni perdagangan gula putih, gula rafinasi, dan ekspor sarang burung wallet. Danang dan tim juga mengolah sarang burung wallet menjadi minuman kaleng dari sarang burung walet dan kurma. Produk lainnya adalah Air Minum Uap Tebu Banu yang dihasilkan dari uap tebu murni.

Danang menambahkan, selain peluang usaha yang terbuka lebar, produk lokal masih dihadapkan pada sejumlah tantangan. Berdasarkan pengalamannya selama ini, kendalanya antara lain pemenuhan standar mutu dan keamanan pangan yang ketat di negara tujuan. Selain itu, menjaga konsistensi kualitas gula merah dan kemasan dan label yang harus memenuhi standar negara tujuan.

“Perlu upaya serius dari pemerintah, produsen, dan eksportir untuk meningkatkan kualitas, konsistensi produksi, dan pemenuhan standar internasional. Dengan demikian, ekspor gula merah Indonesia dapat meningkat dan menjadi komoditas ekspor unggulan,” tegas Danang.

Dari aktivitas usaha selama 2024, Koperasi Kana mencatatkan kinerja operasional dan finansial yang menggembirakan. Koperasi itu berhasil mengakuisisi satu pabrik gula dengan kapasitas 20 ton perhari. Selain itu, mengirimkan gula rafinasi dari Brazil ke China dengan kapasitas sebesar 25 ribu ton per bulan.

Pencapaian kinerja operasional tersebut berdmpak pada capaian kinerja finansial. Asetnya melonjak dari Rp10 miliar pada 2023 menjadi Rp130 miliar di 2024. Peningkatan kinerja tidak lepas dari kolaborasi dan inovasi yang dilakukan berkelanjutan.

“Pada tahun ini kami akan berusaha fokus ke pengembangan kualitas tebu lokal dengan mengembangkan koperasi-koperasi bagi petani-petani lokal supaya kualitas tebu kita bisa bersaing dengan negara lain,” ungkap Danang.

Kick Off 2025

Dalam upaya mengembangkan usaha tersebut, Koperasi Kana memulai 2025 dengan langkah strategis melalui kunjungan Business Director Partner (BDP) Kana Elite Agency dari Surabaya, Jakarta, Jambi, dan Medan ke pabrik gula Indogula Jayabaya, yang merupakan anak usaha Koperasi Kana, dan Rajagula Indonesia di Kediri Jawa Timur.

Rombongan BDP diajak untuk melihat langsung proses produksi gula, mulai dari pengolahan tebu hingga menjadi produk berkualitas tinggi. Melalui kunjungan tersebut diharapkan BDP tidak hanya memahami teori proses bisnis tetapi juga menyaksikan realitas operasional bisnis Koperasi Kana.

Setelah kunjungan ke pabrik, kegiatan dilanjutkan dengan acara kick off awal tahun, yang menjadi forum diskusi strategis untuk membicarakan rencana besar di 2025. Dalam acara ini, para BDP bersama tim manajemen membahas target dan inisiatif yang akan dijalankan untuk memperkuat posisi Koperasi Kana sebagai salah satu pelaku utama di industri koperasi nasional.

Selanjutnya rombongan menghadiri makan malam eksklusif di kediaman Danang. Dalam suasana yang hangat dan akrab, para BDP dan tim manajemen mempererat hubungan kerja sama sambil bertukar ide dan pandangan mengenai masa depan koperasi.

“Tahun ini adalah momen bagi kita semua untuk melangkah lebih jauh. Dengan kolaborasi dan kerja keras, saya yakin Koperasi Kana akan terus berkembang menjadi koperasi yang inovatif dan kompetitif,” pungkas Danang.

Visi besar ditopang dengan inovasi dan jaringan luas menjadikan Koperasi Kana sebagai salah satu koperasi yang berhasil mengangkat komoditas pertanian lokal ke pasar global. Kesejahteraan petani pun meningkat setelah bergabung menjadi anggota Koperasi Kana. (Kur).

pasang iklan di sini