Peluang News, Jakarta – Amerika Serikat dan China diketahui telah mencapai kesepakatan untuk menghentikan perang tarif. Kedua negara akan menurunkan tarif bea masuk dalam 90 hari ke depan.
Seperti diberitakan Reuters, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kesepakatan telah dicapai dengan Tiongkok untuk melakukan jeda tarif selama 90 hari dan melakukan penurunan tarif bea masuk ke kedua negara secara substansial.
Dalam kesepakatan tersebut, Beijing akan memangkas tarif barang-barang AS menjadi 10% dari 125%. Sementara Washington juga akan mengurangi bea masuk barang-barang Tiongkok menjadi 30% dari 145%.
Perkembangan terbaru dari perang tarif ini telah mendorong kurs Dolar AS menguat ke level tertinggi dalam satu bulan terhadap Euro dan Yen.
Menurut Bloomberg, reaksi awal yang tidak terlalu besar terhadap berita utama akhir pekan telah berubah menjadi perubahan harga yang tajam dalam mata uang asing. Indeks Spot Dolar Bloomberg melonjak 0,7%, mencapai level tertinggi sejak 14 April, sementara kurs Euro turun 1,1% menjadi $1,1122 — menuju hari terburuknya di sepanjang tahun ini.
Media tersebut juga melaporkan bahwa harga saham berjangka Wall Street naik pada hari ini merespons tanda-tanda kemajuan dalam perundingan perdagangan AS-Tiongkok yang meningkatkan harapan bahwa resesi global dapat dihindari.
Joint Statement AS-China terkait kesepakatan ini diharapkan segera dikeluarkan. Sejauh ini belum ada pihak yang menyebutkan besaran penurunan tarif secara spesifik.
Investor berharap Gedung Putih akan segera mengurangi tarif 145% untuk barang-barang Tiongkok, meskipun hanya kembali ke 60% yang pertama kali ditandai oleh Presiden AS Donald Trump.
