octa vaganza

Artificial Intelligence, Lompatan Besar Ekonomi Modern?

Aplikasi artificial intelligence merupakan sinergi antara solusi pemrosesan data besar yang cepat dan teknologi pembelajaran mesin yang canggih digunakan untuk mengatasi berbagai hal.

PENGGUNAAN komputer yang meniru kecerdasan manusia memberikan keunggulan kompetitif. Tidak hanya ingin dimanfaatkan oleh orang awam, tetapi juga oleh banyak perusahaan publik. Di sisi lain, Microsoft telah memulai kemitraan strategis dengan pengiklan digital Perion Network untuk mesin pencari bertenaga artificial intelligence (AI)-nya, Bing. Selain itu, raksasa teknologi ini baru-baru ini mengintegrasikan ChatGPT ke dalam mesin pencarinya.

Salah satu revolusioner terbaru dalam teknologi dan komunikasi, ChatGPT dapat menjangkau ujian, lisensi medis, atau program universitas, sehingga para wirausahawan, bisnis, dan industri bereksperimen dengan teknologi baru ini. Dengan kecakapannya menyederhanakan komunikasi dan berinteraksi dalam percakapan, ChatGPT melakukan berbagai tindakan mulai dari menulis hingga coding.

Sistem ini menyediakan format dialog yang dapat menjelaskan topik-topik rumit, menyarankan pertanyaan tambahan, mengakui kesalahan, dan menolak permintaan yang tidak sesuai. Elon Musk pernah menyatakan bahwa ChatGPT cukup bagus. Oleh karena itu, Musk menilai bahwa masyarakat tidak jauh dari AI yang sangat kuat.

Meski ChatGPT belum dapat dikatakan sempurna, sistem ini telah menimbulkan kegemparan di pasar saham. Para investor sangat ingin mengetahui seberapa besar kelayakan investasi ini. Apakah AI akan mengambil alih ekonomi dunia dan kehidupan manusia sehari-hari? Microsoft menjalin kemitraan strategis dengan pemilik ChatGPT (OpenAI) dan mengintegrasikannya ke dalam mesin pencarinya, Bing. Meskipun Bing milik Microsoft jauh di belakang Google dan hanya menguasai 3% dari pasar pencarian global, integrasi AI dapat secara signifikan berdampak pada keseimbangan kekuatan di segmen ini.

Selain perusahaan perangkat lunak dan coding, segmen perangkat keras juga berkembang karena AI dalam layanan perusahaan IT membutuhkan server dan solusi penyimpanan berkinerja tinggi. Sebagai contoh, saham Super Micro Computer, Inc. telah meningkat lebih dari 200% dalam satu tahun terakhir. Cukup terlihat bahwa perusahaan-perusahaan teknologi, begitu juga para investor, menghargai solusi-solusi ini berkat kinerjanya yang mampu menaikkan pertumbuhan saham mereka.

AI juga digunakan secara aktif oleh bank investasi. JPMorgan, misalnya, menggunakan perangkat lunak trading AI, yang memanfaatkan pembelajaran mesin yang diterapkan pada miliaran trading historis untuk mengungguli trader manusia. Teknik pembelajaran penguatan bahkan dapat mengoptimalkan perilaku pelaku pasar lain yang merespons strategi trading otomatis. Dan seperti yang ditunjukkan penelitian terbaru, 68 pesen perusahaan investasi menggunakan alat pendukung keputusan AI dalam organisasi manajemen aset.

Pakar keuangan OctaFX Kar Yong Ang menilai bahwa aplikasi AI sedang naik daun untuk mengidentifikasi pola trading yang kompleks dalam skala besar dan di berbagai pasar, secara real time. Artinya, sinergi antara solusi pemrosesan data besar yang cepat dan teknologi pembelajaran mesin yang canggih digunakan untuk mengatasi berbagai hal. Beberapa perusahaan start-up tingkat lanjut, kata Ang, mulai serius memanfaatkan AI untuk menghasilkan strategi trading kuantitatif dan prakiraan harga untuk domain kripto.

Dalam tempo tak lama lagi, siapa pun yang memiliki perangkat pintar dapat melakukannya. Terlepas dari dampak pribadi, sosial, dan politik dari ekonomi dan peradaban dunia yang didukung oleh AI, baik atau buruk, faktanya tetap ada individu yang memutuskan untuk berinvestasi dalam teknologi artificial intelligence.●(Zian)

Exit mobile version