octa vaganza
Ragam  

Aries Susanti Rahayu, Spiderwoman di Tapak Tebing

ARIES Susanti Rahayu hanyalah gadis sederhana berhijab dari pelosok Grobogan, Jawa Tengah, mengejutkan dunia. Ia menjadi juara dan menyabet emas di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing, International Federation of Sport Climbing /IFSC World Cup 2018 di Cina. Untuk pertama kalinya Merah Putih berkibar di level tertinggi olahraga Panjat Tebing. Prestasi Santi cukup mengejutkan dunia.

Setelah menyisihkan lawan2 tangguh di dari Perancis, Kanada, Jepang,

di final ia berhadapan dengan atlet tangguh Rusia, Elena Timofeeva, peringkat 3 kejuaraan dunia sebelumnya. Gadis berkerudung yang biasanya gemulai ini sontak perkasa melesat bagaikan spiderman melawan gravitasi. Ia mencapai puncak papan panjat setinggi 50 feet dengan catatan waktu 7,51 detik. Catatan waktu Elena 9.01 detik.

Tak hanya jadi juara, ia bahkan nyaris saja memecahkan rekor duniaRekor dunia saat ini dipegang oleh Lulia Kaplina dengan 7,46 detik. Artinya, sangat tipis selisih waktru yang dicatatkan Aries Susanti Rahayu, hanya 0,05 detik.

Dalam pemeringkatan versi Federasi Panjat Tebing Internasional, untuk nomor speed world record putri, peringkat pertama diduduki Anouck Jaubert dari Prancis dengan 240 poin. Tempat kedua diduduki Aries Susanti Rahayu dengan 220 poin dan Elena Timofeeva di posisi ketiga dengan 169 poin.

Untuk kejuaraan dunia, ia mencermati beberap tim tangguh. “Ada tim Rusia, Prancis, dan lainnya,” kata atlet berusia 23 tahun itu. Aries masih membidik pemecahan rekor dunia, yaitu 7,32 detik meskipun telah membidik medali emas dengan torehan waktu 7,51 detik. “Saya sempat dapat 7,39 detik di Moskow,” ujarnya, meurujuk pada seri Piala Dunia Panjat Tebing di Rusia pada 21-22 April 2018.●

Exit mobile version