Lelaki Baduy itu melangkah tenang ketika namanya dipanggil untuk tampil ke atas panggung smesco Award 2017. Sosoknya yang tampak sederhana, balutan kemeja hitam dengan hanya berkain sarung, tak menyiratkan bahwa ia salah satu pengusaha peraih trofi smesco Award 2017, sebuah ajang apresiasi yang diberikan oleh Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) bekerjasama dengan Majalah PELUANG.
Amir nama lelaki Baduy berusia 36 tahun itu memang bukan pengusaha besar, ia hanya perajin kain tenun Baduy dengan omzet rerata Rp 15 juta saja perbulan. Terapi, nun di daerahnya sana, di Baduy luar, kampung Ciboleger, Kabupaten Rangkas Bitung, Banten, ayah tiga anak ini sosok pekerja sukses. Di desa terpencil itu. Di teras rumah panggungnya, Amir membuka gerai kain tenun Baduy dan herbal Jahe Merah yang dikenal sebagai minuman peningkat stamina.Berkat usahanya itu, Amir banyak diundang mengikuti pameran dagang di sejumlah kota. Ia boleh dibilang berhasil membalik image Baduy yang selama ini hanya dikenal sebagai masyarakat pedalaman yang asing dengan ingar bingar bisnis. Lantaran itu, Ketua Tim Penilai smesco Award Fashbir Noor Sidin yang survei langsung ke Baduy, menilai Amir sangat menginspirasi dan layak mendapat Award dengan kategori pengusaha dengan karya berbasis kearifan lokal.
Amir adalah salah satu sosok pengusaha inspiratif yang pada Sabtu, 9 Desember 2017 meraih trofi smesco Award 2017. Bersama dia, tampil 20 pengusaha inspiratif lainnya dari berbagai daerah dan juga dari berbagai ragam usaha.
Dari sebanyak 100 lebih pengusaha yang diajukan, tim penilai yang terdiri dari Fashbir Noor Sidin, Tubagus Dedi Gumelar (Miing), Dewi Motik Pramono, Pemimpin Umum Majalah PELUANG Irsyad Muchtar, Ketua Umum Iwapi Dyah Anita Prihapsari, serta Hasan Jauhari dan Akhmad Junaidi dari Kementerian Koperasi dan UKM, diputuskan untuk memilih 21 orang sebagai pengusaha inspiratif. “Sebanyak 100 pengusaha tersebut kami nilai berdasarkan kreativitas dan terobosan mereka yang luar biasa dalam usaha. Ini bukan lomba, karenanya tidak ada juara, ”kata Miing dan Dewi Motik saat mengumumkan nama-nama mereka. (Irm)