Sukses Dewi Shinta kini mendapat perhatian di tingkat nasional. Itu ditunjukan ketika Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berkesempatan melepas ekspor produk briket arang balok dari UKM asal Tasikmalaya, Jawa Barat, CV Mandiri Persada pada 11 September 2021.
Teten memang berkepentingan hadir, sebab di kementeriannya ia memasang target mengurangi jumlah usaha mikro yang mayoritas lahir karena tidak terserap lapangan kerja. Karenanya, keberadaan sosok usaha kecil seperti CV Mandiri Persada dengan orientasi ekspor, patut didorong untuk terus tumbuh agar dapat menambah jumlah angkatan kerja.
Usaha briket dinilai punya prospek cerah, mengingat permintaan ekspor terus meningkat, seiring dengan kampanye isu lingkungan anti batubara di berbagai belahan dunia. Ke depan, tren minyak kelapa bakal semakin menggeser minyak sawit. Lantaran itu, Teten menambahkan, ia sedang mengembangkan aneka produk berbasis kelapa, seperti santan, tepung, dan sebagainya dan membesarkan di sektor hulunya.
Untuk kelangsungan para pengusaha briket di Tasikmalaya, Teten berharap pemerintah daerah memberikan kemudahan akses terutama kebutuhan bahan baku usaha briket dengan cara menambah kebun kelapa dan merestorasi kebun bambu. “Pasar ada, tapi belum optimal. Artinya, supply chain belum terhubung dengan baik,” imbuh Teten.
Selain mendapat suntikan modal dari KMM, Dewi Shinta juga mendapat binaan dari LPDB-KUMKM yang para direksinya turut hadir pada pelepasan ekspor tersebut. “Kami sengaja hadir untuk meninjau langsung pemanfaatan dana bergulir LPDB-KUMKM yang telah disalurkan oleh mitra kami, KMM, kepada anggotanya,” kata Dirut LPDB-KUMKM Supomo. Usaha dikembangkan Dewi Shinta menurutnya memang layak dibiayai, karena pasarnya telah mampu menembus pasar global seiring dengan adanya permintaan ekspor ke negara-negara di Timur Tengah, Asia, dan Eropa. Supomo menambahkan, sejalan dengan program pemerintah, saat ini produk dari koperasi sektor riil maupun produk UMKM berorientasi ekspor tengah ditingkatkan, baik dari sisi produksi, akses pasar, tata kelola, dan pembiayaan.