hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Apkasi Luncurkan AOE 2026: Fokus Transaksi, Penguatan Rantai Pasok, dan Komoditas Daerah

Apkasi Luncurkan AOE 2026: Fokus Transaksi, Penguatan Rantai Pasok, dan Komoditas Daerah
Dari kiri-kanan: Wakil Sekretaris Jenderal Apkasi Sebastianus Darwis (Bupati Bengkayang), Direktur Eksekutif Apkasi Sarman Simanjorang dan Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat FKD & DPRD, Ditjen Otda Kemendagri, Yasoaro Zai. Foto: Humas Apkasi/dok.peluangnews/ho

PeluangNews, Tangerang — Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) resmi meluncurkan Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2026 dengan penekanan baru pada aspek transaksi dan penguatan rantai pasok komoditas domestik. Peluncuran berlangsung di Nusantara 3 ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Jumat (21/11/2025).

Direktur Eksekutif Apkasi, Sarman Simanjorang, mengatakan AOE 2026 diharapkan menjadi sarana peningkatan daya saing daerah di tengah kebijakan efisiensi fiskal dan pemotongan Transfer ke Daerah (TKD). Ia juga mengutip arahan Presiden Prabowo Subianto saat membuka AOE 2025, yang meminta kepala daerah berpegang pada Pasal 33 UUD 1945 dalam membangun ekonomi daerah.

“Meski banyak daerah dalam kondisi fiskal yang tidak ideal, peningkatan kualitas produk unggulan dan upaya menghadirkan investasi yang menguntungkan masyarakat tetap harus berjalan,” ujar Sarman.

Tampilkan Miniatur Komoditas Indonesia

Project Manager AOE 2026, Syaifuddin Chaidir, menjelaskan pameran tahun depan mengusung tema “Jelajahi Ragam Komoditas Indonesia Tanpa Batas”. AOE 2026 dijadwalkan berlangsung pada 27–29 Agustus 2026 di Hall 3 dan 3A ICE BSD.

Menurut Syaifuddin, AOE tahun depan akan menampilkan beragam komoditas dari kabupaten di seluruh Indonesia, mulai dari kopi, kakao, kelapa, hasil laut, hasil hutan, hingga produk UKM dan kuliner khas daerah.

“AOE menjadi miniatur komoditas Indonesia. Buyer, trader, eksportir, hingga pembeli ritel dapat menjelajahi berbagai produk daerah dalam satu lokasi,” kata Syaifuddin.

Ia menambahkan, AOE 2026 membawa dua inovasi utama: peningkatan aspek transaksi melalui kerja sama dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dan penyelenggaraan Forum Perdagangan AntarDaerah sebagai agenda baru.

“Forum ini bertujuan mempertemukan kebutuhan supply dan demand antar kabupaten untuk memperkuat rantai pasok sekaligus meminimalkan impor,” ujarnya.

Kemendagri Beri Dukungan

Dukungan terhadap penyelenggaraan AOE 2026 disampaikan Analis Kebijakan Ahli Madya Ditjen Otonomi Daerah Kemendagri, Yasoaro Zai. Ia menyebut AOE sebagai ruang strategis dalam memperluas promosi produk unggulan daerah dan memperkuat efisiensi rantai pasok.

“Kami berharap AOE 2026 menciptakan dampak jangka panjang bagi peningkatan investasi daerah dan kemitraan berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Dede Rukaya, menilai AOE memberikan manfaat besar bagi pemerintah daerah, baik dalam promosi maupun pertukaran pengalaman.

“AOE menjadi ruang belajar dan memperkuat daya saing daerah di tingkat nasional,” katanya.

Dari sektor swasta, Managing Director Formcase Industries, Joe Kurniawan, menyebut AOE sebagai peluang memperkuat pasar domestik.“Kami  ingin produk Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujarnya.

Momentum Penguatan Ekonomi Daerah

Peluncuran AOE 2026 menandai komitmen Apkasi menghadirkan pameran yang bukan hanya menjadi etalase produk daerah, tetapi juga katalis transaksi dan penguatan ekonomi nasional. Tahun 2026 menandai penyelenggaraan AOE ke-21 sebagai pameran komoditas dan peluang investasi daerah terbesar di Indonesia. (RO/Aji)

Baca Juga:Upaya Dukung Kebangkitan Ekonomi Daerah, APKASI Tampilkan Produk Unggulan dan Peluang Investasi

pasang iklan di sini