
PeluangNews, Jakarta — Semangat pemerataan pembangunan dan transfer teknologi menjadi sorotan utama dalam pertemuan strategis antara Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dengan delegasi International Academicians Science and Technology Innovation Centre (IASTIC) dari Beijing, China. Pertemuan yang berlangsung di JW Marriott Hotel Jakarta, Minggu (5/10/2025), menandai langkah konkret menuju kemitraan inovatif antara pemerintah kabupaten dan pusat riset global.
Ketua Umum Apkasi, Bursah Zarnubi, menegaskan bahwa seluruh pemerintah kabupaten di Indonesia siap membuka diri terhadap kolaborasi internasional.
keung“Kami hadir mewakili 416 kabupaten di Indonesia untuk menyambut hangat silaturahmi ini. Kami membuka diri untuk kerja sama di bidang sains dan teknologi, pembangunan pertanian, perkebunan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ujar Bupati Lahat itu dalam sambutannya.
Bursah juga menjabarkan secara rinci potensi komoditas unggulan daerah yang bisa dikembangkan bersama mitra internasional.
“Indonesia punya banyak potensi — mulai dari kopi, kakao, kelapa, durian, bambu, sarang walet, sampai rempah-rempah. Tapi kami juga membutuhkan investasi di bidang yang lebih mendasar seperti irigasi pertanian dan pengelolaan sampah. Ini penting untuk mendukung ketahanan pangan nasional,” paparnya yang disambut tepuk tangan para peserta.
Ia menegaskan bahwa momentum ini bisa menjadi penguat hubungan bilateral Indonesia–Tiongkok melalui kerja sama nyata di tingkat daerah. “Inilah bentuk kerja sama yang membawa manfaat langsung bagi masyarakat dan mendorong kemandirian ekonomi lokal,” tambahnya.
Suasana pertemuan menjadi lebih hangat saat President IASTIC Beijing, Prof. C.C. Chan, menyampaikan pidatonya dalam bahasa Indonesia yang fasih.
“Saya senang sekali bisa bertemu dengan para kepala daerah,” katanya sambil tersenyum. “Ini mengingatkan saya pada masa kecil saya di Magelang. Saya lahir di sana tahun 1930 dan kini berusia lebih dari 90 tahun. Saya berdarah Tiongkok, tapi orang Indonesia yang membesarkan saya. Karena itu, saya merasa punya misi untuk mempererat hubungan antara Tiongkok dan Indonesia.”
Kisah pribadi itu mengundang keharuan dan tepuk tangan panjang dari hadirin. Di balik kehangatan tersebut, Prof. Chan juga menegaskan komitmennya untuk mendukung kemajuan daerah.
“Kami menyambut baik semangat banyak kabupaten di Indonesia yang ingin memodernisasi sektor pertaniannya. Kami siap berbagi pengalaman dan teknologi yang kami miliki,” ujarnya.
Pertemuan bersejarah ini dihadiri oleh sejumlah kepala daerah yang menjadi motor pembangunan di wilayahnya, di antaranya Bupati Minahasa Utara Joune Ganda, Bupati Bandung Dadang Supriatna, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama, Bupati Sambas Satono, Bupati Serang Ratu Rachmatu Zakiyah, dan Sekda Kepulauan Seribu Tri Indra. Mereka hadir bersama Direktur Eksekutif Apkasi Sarman Simanjorang dan Tony Aditya selaku inisiator pertemuan bilateral ini.
“Pertemuan ini bukan hanya seremoni,” ujar Sarman. “Ini langkah awal untuk membangun sinergi konkret antara daerah dan mitra internasional dalam bidang inovasi dan investasi.”
Dengan semangat kolaborasi itu, Apkasi berharap kerja sama ini dapat menjadi babak baru pembangunan daerah berbasis teknologi, membuka peluang ekonomi yang lebih merata, dan memperkuat jembatan kemitraan antara Indonesia dan Tiongkok.