JAKARTA—-Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengingatkan, kondisi geopolitik yang dipicu oleh perang dagang China dan Amerika Serikat dapat mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia. Perang dagang itu tak kunjung reda hingga saat ini. Faktor eksternal ini juga terkait dengan fluktuasi harga minyak yang tidak memberi sinyal kepastian.
Demikian antara lain diungkapkan Ketua Apindo Hariyadi B Sukamdani dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (26/11/2018). Faktor-faktor ini menjadi pertimbangan para pengusaha untuk menentukan arah bisnis dan ekspansi usaha pada tahun depan.
“Pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi akan melambat pada tahun depan akan memberi tantangan tambahan bagi ekonomi nasional,” ujar Hariyadi.
Menurut dia kekhawatiran tersebut didasarkan pada langkah Bank Dunia yang memproyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 4,9% menjadi 4,7% pada tahun depan.
Masalah lain dari dalam negeri, persaingan politik pada pemilihan umum tahun depan akan memberikan ketidakpastian tambahan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Perubahan dan transformasi kekuasaan diproyeksikan akan mengubah kebijakan dan program pemerintah,” imbuh dia.
Seperti apa transformasi pemerintahan baru akan seperti apa menjadi pertanyaan pengusaha. Apakah akan melanjutkan program yang ada saat ini? Apakah akan ada perubahan posisi yang memegang kementerian atau kelembagaan pemerintah?