octa vaganza
Ragam  

APEC Workshop 2022 Hasilkan Tiga Rekomendasi Pemulihan UMKM 

Jakarta (Peluang) : Pentingnya peran pemerintah dalam mendukung digitalisasi usaha mikro kecil menengah (UMKM). 

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) menggelar APEC Workshop 2022 untuk menyusun strategi pemulihan UMKM pascapandemi Covid-19.

“Dalam kondisi pasca pandemi, sangat penting program dukungan digitalisasi, akses keuangan dan partisipasi wanita untuk kebangkitan UMKM,” kata Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, KemenKopUKM, Luhur Pradjarto dalam keterangan resminya, Senin (24/10/2022).

Disampaikan Luhur, APEC Workshop 2022 menghadirkan pembicara dari berbagai negara yang mewakili pemerintah, swasta, asosiasi maupun organisasi.

Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan kementerian atau lembaga yang membidangi UMKM di wilayah Asia Pasifik yang hadir secara virtual. Sedangkan negara ASEAN hadir langsung. 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan workshop ini dibagi dalam tujuh sesi pembahasan. Yang diawali dengan pembahasan hasil studi oleh Svara Institute yang berjudul “Policy Respond to Stimulate MSMEs’ Demand in The Wake of Covid-19 Pandemic in APEC Economies” membahas tiga isu utama. 

“Yaitu terkait kebutuhan kebijakan UMKM pascapandemi, yakni  inovasi, akses pasar, serta pemasaran dan penjualan,” ujar Luhur.

Berdasarkan hasil diskusi dan pembahasan selama workshop para pembicara dan panelis mencatat tiga rekomendasi utama yang patut dipertimbangkan dalam penyusunan kebijakan bagi UKM.

Tiga rekomendasi tersebut, pertama sebut Luhur, pentingnya peran pemerintah dalam mendukung digitalisasi UKM. Kedua, keamanan data dan siber. 

Terakhir ketiga, pentingnya perencanaan jangka menengah dan jangka panjang yang komprehensif guna mendukung pengembangan UKM setelah pandemi.

Pada kesempatan yang berbeda, Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing, Eddy Satria menyampaikan kondisi dan dampak pandemi terhadap UMKM di Indonesia.

“UMKM di Indonesia selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional dengan kontribusi mencapai 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),” ujar Eddy.

Adapun langkah-langkah yang diambil KemenKopUKM menurutnya, yaitu melalui adaptasi tranformasi UMKM dari informal ke formal, pemanfaatan digitalisasi, mendorong UKM masuk dalam rantai pasok global hingga modernisasi koperasi. 

Selan itu pemerintah Indonesia juga telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan sebagai dukungan bagi UMKM di era pandemi. 

“Yaitu melalui program Bantuan Produktif Usaha Mikro, alokasi khusus UKM dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, digitalisasi UKM, alokasi 30 persen ruang publik bagi UKM hingga dukungan promosi dan akses pasar melalui SMESCO Indonesia,” tandas Eddy. (S1).

Exit mobile version