hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Apa dan Siapa Best Bank Performance of MSMEs Loans 2024

“25 bank umum berhasil meraih predikat “Sangat Prima”. Metode pertumbuhan dan rasio digunakan untuk menentukan kriteria penilaian ini”.

Dalam “Best Bank Performance of MSMEs Loans 2024”, Litbang Peluang menggunakan rasio dan pertumbuhan sebagai kriteria utama untuk menilai. Pertumbuhan tahunan kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) selama 2022–2023 menjadi kriteria utama dalam pertumbuhannya. Namun, kriteria rasio digunakan dengan metode tiga kriteria utama.

PERTUMBUHAN. Kriteria pertumbuhan kredit UMKM adalah untuk mengetahui kemampuan dan upaya suatu bank untuk meningkatkan kredit UMKM, dengan perhitungan dari 2022 hingga 2023. Bobot kriteria utama pertumbuhan kredit UMKM ditetapkan sebesar 30%. Kriteria ini didasarkan pada pertumbuhan rata-rata per kelompok di masing-masing KBMI (Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti).

RASIO. Salah satu cara dalam menilai kemampuan bank umum untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 24/3/PBI/2022 tentang Perubahan atas PBI Nomor 23/13/PBI/2021 tentang Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah adalah dengan melihat kriteria rasio kredit atau pembiayaan UMKM terhadap total kredit atau pembiayaan. Rasio optimal dari kriteria ini masih 20% atau lebih, dengan porsi bobot sebesar 45%.

Selanjutnya, rasio non performing loan (NPL) atau non performing financing (NPF) UMKM digunakan untuk mengevaluasi kualitas kredit atau pembiayaan UMKM suatu bank umum dengan batas toleransi sebesar 5%. Rasio yang lebih rendah menunjukkan kualitas kredit atau pembiayaan yang lebih baik. Pemberian bobot untuk kriteria rasio tersebut sebanyak 20%.

Kriteria berikutnya, Capital Adequacy Ratio (CAR), mengukur kemampuan suatu bank umum untuk menyerap risiko kredit atau pembiayaan pada NPL UMKM. Rasio terbaik kriteria ini adalah sama atau 14% ke atas, dengan bobot penilaian 5%. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik.

Namun dalam proses finalisasi rating ini, Litbang Peluang mengapresiasi bank yang total nilai bobot tidak mencapai 81,00 dengan dua syarat untuk selama periode riset dan kondisi posisi NPL di akhir 2023 tidak melebihi batas maksimal 8% serta posisi CAR sebesar 14% ke atas. Bagi bank yang dapat memenuhi kedua syarat tersebut dan kondisinya terpenuhi, maka Litbang Peluang memberikan “Bobot Apresiasi” sebesar 1,00%. Sedangkan jika terpenuhi hanya salah satu syarat saja tetapi kondisi terpenuhi, maka tambahannya hanya sebesar 0,50%. Kedua syarat dimaksud, pertama, bank dapat meningkatkan rasio kredit atau pembiayaan UMKM terhadap total kredit atau pembiayaan. Kedua, bank mampu menurunkan rasio NPL atau NPF UMKM. Pemberian “Bobot Apresiasi” ini tidak berlaku bagi bank yang total nilai bobot sudah mencapai 81,00 atau lebih.

Litbang Peluang telah menyadari bahwa ketidaksempurnaan merupakan keniscayaan dalam penyusunan suatu kriteria penilaian. Oleh karena itu, kami sangat berharap masukan dari semua pihak akan membantu kami menyempurnakan kriteria untuk “Best Bank Performance of MSMEs Loans 2025” pada tahun mendatang. Selamat kepada 25 bank umum yang berhasil meraih predikat “Sangat Prima” dalam “Best Bank Performance of MSMEs Loans 2024”. (

pasang iklan di sini