Sekalipun dunia wisata sangat terdampak pandemi Covid-19, tidak ada kata patah semangat bagi Bos TX Tarvel Anton Thedy. Usahanya masih tetap eksis, sekalipun sudah ada yang menggunakan jasa pariwisata dengan protokol kesehatan untuk wilayah tertentu.
“Belum, kondisi masih di bawah 30%. Berapa waktu yang lalu baru bawa rombongan ke Tanjung Lesung, sebuah hotel dengan luas 1.500 hektare, lebih banyak kegiatan outdoor,” ujar pria asal Sukabumi ini.
Anton mengaku tetap ingin menghidupkan semangat berwisata di Indonesia. Walau banyak yang tidak mendapatkan kesempatan, tetapi tetap ada spirit untuk itu. Itu sebabnya dia kerap menggelar wisata virtual.
“Kegiatan ini tidak bisa dijalankan secara komersial. Hanya sebagai pelipur lara kangen jalan-jalan. Sejak 13 April saya juga aktif berbagi di instagram live dan webinar”. kata pria yang pernah mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Travel Franchise pertama di Indonesia.
Perusahaan ini diluncurkan pertama kali pada 2004 juga menjadi bisnis travel pertama yang menggunakan sistem franchise. Perusahaan ini tumbuh dan berkembang di 54 kota dengan 224 cabang di seluruh Indonesia.
Anton Thedy memulai karirnya dari nol. Setelah lulus dari sekolah pariwisata pada 1981, ia bekerja di Vaya Tour yang menjadi bekalnya. Sebagai praktisi pariwisata, Anton lebih menekankan wisata dalam negeri, yang menurut dia kaya dengan spot yang menarik.
Dia menyarankan pengelola wisata daerah membuat paket yang nilainya berguna untuk tamu yang berkunjung ke daerahnya. Selain promosi di sosmed untuk mengungkapkan keunikan daerahnya, pengelola juga harus rajin mengundangan biro perjalanan agar tahu produknya. (Van)