JAKARTA—–Banyak yang harus dibenahi dunia pariwisata di Indonesia agar bisa menarik kunjungan wisatawan mancanegara. Selain persoalan mendasar infrastrktur, persoalan staregi pemasaran yang tidak adaptif terhadap pasar yang selalu berubah menjadi faktor yang harus dijadikan Kementerian Pariwisata agar bisa mencapai target kunjungan.
Menurut praktisi bisnis pariwisata Anton Thedy, jangankan untuk menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung, menstimulus wisatawan nusantara untuk berwisata di dalam negeri saja sulit karena kebijakan sektor lain yang tidak mendukung.
Managing Director TX Travel ini mencontohkan harga tiket domestik mendadak tinggi dan tidak dikontrol oleh pemerintah. Oleh karena itu pihaknya berupaya memberikan nilai terbaik group tour harga murah dengan bersubsidi.
“Hingga saat ini mayoritas charter flight wisata ke Tiongkok yang rata-rata disubsidi mulai dari Rp6 juta per orang. Otomatis tur ke Hainan Rp3,99 juta lebih banyak peminatnya dibandingkan ke Bali yang bisa Rp6 jutaan,” ungkap Anton ketika dihubungi Peluang, Senin (25/11/19).
Pemerintah harus ikut campur, misalnya membiarkan harga garuda tinggi, tapi harga Citilink disubsidi sehingga semua airlines lainnya bebas mau ikut garuda atau Citilink.
“Jangan seperti sekarang semuanya ber lomba lomba naik sama dengan garuda yang terbang tinggi terus,” kata dia.
Anton menyarankan, wisata domestik harus didukung oleh pemerintah dengan mengatur harga tiketnya, tanpa campur tangan atau pemerintah menyerahkan kepada mekanisme pasar, maka yang termurah akan jadi pilihannya.
Selain itu semua daerah sebetulnya punya potensi wisata masing-masing, namun harus kreatif menciptakan destinasi wisata baru. Dia menyebutkan Banyuwangi, Bandung, Yogyakarta dan Solo sebagai contoh daerah yang mampu menciptakan wisata kreatif.
“Solo, misalnya kini menawarkan museum pribadi tumurun sangat bagus dan skala nasional. Begitu juga dengan Desa Wisata Umbul Ponggok di Klaten kreatif ” puji dia.
Sebagai catatan TX Travel yang dipimpin Anton adalah travel franchise pertama di indonesia sejak 2004, dengan 250 cabangnya di 60 kota. TX Travel menjadi biro perjalanan yangg paling banyak kantor cabangnya di seluruh Asean. Bahkan sejak 2016 TX Travel mulai mencarter pesawat wisata ke china dan sekarang ada 11 pesawat per minggunya (Irvan Sjafari).