Peluang, Jakarta – Sebagai upaya menjaga ketahanan energi dan mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia, pemerintah mendorong peningkatan bauran sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam jangka panjang.
Dalam perhelatan Presidensi G20 tahun lalu, Pemerintah juga telah menghasilkan sejumlah kerja sama pembiayaan dan investasi di sektor energi. Hal ini terlihat dari kerja sama Partnership for Global Infrastructure and Investment, Asia Zero Emission Community (AZEC), Just Energy Transition Partnership (JETP), dan Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact.
“Transisi energi menjadi upaya sekaligus komitmen Pemerintah untuk mengantisipasi krisis energi ke depan, dan Pemerintah telah meningkatkan bauran sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% di tahun 2025, hingga 31% di tahun 2030,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Rabu (25/1/2023).
Untuk itu lanjut dia, pemerintah terus mendorong demi terlaksananya bauran energi pada EBT, diantaranya biodiesel B35 yang akan diimplementasikan di bulan Februari nanti. Hingga pertengahan tahun 2022, tercatat kapasitas pembangkit listrik EBT telah mencapai 2.576 megawatt, atau meningkat sekitar 5% per tahunnya dalam lima tahun terakhir.
“Upaya tersebut masih perlu diakselerasi bersamaan dengan upaya lain dalam transisi energi, seperti transisi PLTU menjadi PLT non-fosil,” ujar Airlangga.
Lanjut dia, Indonesia yang menjadi gugusan banyak danau dan laut menjadi keuntungan tersendiri dalam transisi energi berbasis hydro karena cost pembebasan lahan di danau dan laut jauh lebih murah daripada membebaskan lahan di daratan. “Transisi kita yang paling immediate itu adalah penguatan teknologi,” tegas Airlangga.
Jadi kemandirian Indonesia di sektor energi bergantung pada ketergantungan energi di sektor otomotif yakni BBM. “Nah, selama BBM bisa kita konversikan sebagian melalui biodiesel, dan yang lain kombinasi dengan electric vehicle, nah tentu tujuan untuk kemandirian energi ini bisa dicapai. Renewable energy ini akan berhasil kalau kita kerjakan secara gotong royong,” pungkasnya. (alb)