
PeluangNews, Jakarta-Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I menyiapkan rencana penanganan Sungai Krueng Tiro yang terdampak bencana di Desa Tiba Mesjid, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie. Penanganan difokuskan pada perkuatan tebing sungai sebagai langkah antisipasi terhadap abrasi dan longsor yang berpotensi mengancam keselamatan warga serta infrastruktur di sekitarnya.
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan, penanganan darurat menjadi prioritas agar aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat dapat segera pulih. Menurutnya, langkah cepat diperlukan untuk memastikan akses warga tetap terbuka dan alur sungai aman.
“Dalam kondisi darurat seperti ini, fokus kami adalah membuka akses secepat mungkin, mengamankan alur sungai, dan memastikan masyarakat tidak terisolasi. Kementerian PU bergerak cepat dengan dukungan alat berat dan koordinasi lintas sektor agar penanganan bisa berjalan efektif dan tepat sasaran,” ujar Menteri Dody.
Sementara itu, Kepala BWS Sumatera I Aceh, Asyari, menjelaskan bahwa tebing Sungai Krueng Tiro mengalami penurunan stabilitas akibat derasnya aliran air dan erosi pascabencana. Kondisi tersebut mendorong perlunya penanganan darurat dan bertahap untuk mencegah kerusakan yang lebih luas, terutama pada permukiman warga di sepanjang bantaran sungai.
“BWS Sumatera I segera melakukan penanganan perkuatan tebing Sungai Krueng Tiro di Desa Tiba Mesjid sebagai upaya mitigasi risiko abrasi dan longsor. Langkah ini penting untuk menjaga stabilitas alur sungai sekaligus melindungi masyarakat dari potensi bencana susulan,” kata Asyari.
Penanganan yang dilakukan meliputi penataan alur sungai, penguatan tebing dengan material yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, serta pengendalian aliran guna mengurangi kecepatan arus air. Seluruh pekerjaan dilaksanakan dengan memperhatikan aspek teknis, keselamatan kerja, dan kondisi cuaca.
Kementerian PU menegaskan, pemulihan fungsi sungai dan perlindungan kawasan sekitar menjadi bagian penting dalam penanganan pascabencana, khususnya di wilayah rawan banjir dan erosi. Melalui langkah ini, aliran Sungai Krueng Tiro diharapkan lebih stabil, risiko bencana dapat ditekan, serta keamanan dan kenyamanan warga Desa Tiba Mesjid dan sekitarnya tetap terjaga.








