Peluang, Jakarta – Anggota koperasi susu terbesar di New Zealand, Fontera, tertarik dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Pintu Air yang mengembangkan usaha pengolahan minyak kelapa. Di katakan usaha ini mempunyai peluang pasar yang sangat baik.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pengurus KSP Kopdit Pintu Air Rotat Indonesia, Yakobus Jano, kepada peserta Perayaan Ekaristi Jumat Pertama (Jumper) bulan Februari yang berlangsung di Aula Sumur Yakob, Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT, Jumat, (10/2/2023) kemarin.
“Kami akan terapkan usaha bisnis yang dilakukan Kopdit Pintu Air, cara mengolah minyak kelapa untuk pasar di negaranya,” ujar Jano.
Selanjutnya Jano menyampaikan, Pulau Dewata Bali salah satu tujuan dalam mengembangkan peluang pasar, dan pihaknya berupaya mencari mitra bisnis pemasaran hasil pengolahan minyak kelapa.
Dia menjelaskan, dari usaha pengolahan minyak kelapa tersebut, selain mendapatkan hasil utama berupa minyak kelapa, masih ada hasil ikutannya berupa, ampas, sabut, dan tempurung yang semuanya punya nilai uang jika serius ditangani.
Ampas bisa jadi pakan untuk ternak peliharaan, sabut bisa dijadikan bahan untuk pengisi jok kendaraan dan tempat tidur serta tempurung dapat diolah menjadi briket arang.
“Untuk itu saya berharap supaya usaha minyak kelapa yang sedang berjalan tidak perlu khawatir atau cemas. Harus tetap dijalankan. Kalau orang gagal pasti bilang tutup saja, tetapi orang bijak jadikan situasi ini sebagai sebuah pengalaman untuk memperbaikinya dengan menemukan masalah kemudian menentukan solusi,” tutur Jano.
Guna mendukung pengembangan pasar minyak kelapa itu, Jano berjanji dalam waktu dekat akan menugaskan direktur dan manajer untuk berangkat ke Bali guna melakukan lobi untuk ekspansi pasar.
Bukan hanya untuk buka pasar minyak kelapa tetapi juga pengolahan tepung pisang. “Karena tepung pisang yang dikemas di Bali itu bahan baku pisang di Flores,” tutup Jano. (alb)