
Peluang News, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai Rp2,3 triliun dari total yang dianggarkan.
Ia mengatakan, hingga 29 Februari 2024, anggaran yang telah terealisasikan itu baru sekitar 5,8 persen dari total keseluruhan yaitu sebesar Rp39,3 triliun.
“Anggaran IKN di APBN adalah Rp39,3 triliun, dan realisasinya baru Rp2,3 triliun atau 5,8 persen dari pagu,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA di Jakarta, Senin (25/3/2024).
Ia menjelaskan, pemerintah telah mengucurkan anggaran untuk membangun IKN sejak 2022 dengan rincian dana sebesar Rp 5,5 triliun. Sedangkan pada 2023 sebesar Rp 27 triliun.
Dari puluhan triliun itu, ia memaparkan, pemerintah menggunakan anggaran sebesar Rp400 miliar untuk klaster infrastruktur dari pagu sebesar Rp36,4 triliun.
Menurutnya, dana itu digunakan untuk pembangunan gedung di kawasan istana negara, kawasan kementerian koordinator dan kementerian lain, serta gedung Otorita IKN (OIKN).
Selain itu, juga untuk pembangunan menara rusun aparatur sipil negara (ASN) dan pertahanan keamanan, rumah tapak menteri, pembangunan jalan tol IKN, jalan dan jembatan IKN, bandara VVIP, penataan dan penyempurnaan kawasan Bendungan Sepaku Semoi, Embung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), pengendalian banjir IKN, serta rehabilitasi hutan dan lahan sekitar IKN.
Kemudian, ia memaparkan, pemerintah juga menggunakan anggaran untuk klaster noninfrastruktur dengan jumlah realisasi sebesar Rp1,9 triliun dari pagu Rp2,9 triliun.
“Anggaran ini digunakan untuk perencanaan, koordinasi, dan penyiapan pemindahan, kemudian untuk promosi/publikasi/sosialisasi IKN, lalu untuk laporan dan rekomendasi kebijakan dari kementerian/lembaga,” kata Sri Mulyani.
“Serta juga untuk kegiatan pemetaan, pemantauan dan evaluasi, dukungan pengamanan Polri, dan operasional di OIKN,” sambungnya.
Dengan demikian, secara keseluruhan, total alokasi anggaran IKN pada APBN sejak 2022 hingga 2024 ini telah mencapai Rp71,8 triliun.