hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Ancaman Resesi, Kemenkeu Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Minus 2,9%

J

AKARTA-–Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun 2020 minus  2,9% hingga minus 1 %. Artinya perekonomian Indonesia kontraksi dua kuartal berturut-turut setelah pada kuartal II-2020 terkontraksi 5,32%.

 Sekalipun kondisi ini memperkuat keyakinan Indonesia resmi masuk ke dalam jurang resesi.

Dalam konferensi pers APBN ita secara virtual, Selasa (22/9/20) Sri Mulyani menyampaikan, konsumsi rumah tangga pada Kuartal III 2020, diperkirakan masih mengalami kontraksi minus 3 % hingga minus 1,5%.  

“Pada sisi lain konsumsi pemerintah meningkat karena didorong karena didorong oleh kebijakan belanja. Konsumsi pemerintah pada kuartal III karena akselerasi belanja yang luar baisa mengalami positif hingga 17%,” papar Sri Mulyani.

Kementerian Keuangan mencatat hingga akhir Agustus 2020 pembiayaan utang mencapai Rp 693,6 triliun. Pembiayaan ini meningkat karena defisit anggaran yang juga melebar hingga Rp 500,5 triliun atau 3,05% dari PDB.

“Beban APBN kita luar biasa berat dan ini terlihat dari sisi pembiayaannya,” imbuh Sri Mulyani.

Sementara realisasi pendapatan negara dan hibah sampai akhir Agustus 2020 mencapai Rp1.034 triliun sekira 60, 83% target APBN 2020. Pertumbuhan pendapatan negara mengalami kontraksi  sebesar negatif 13,11% (year on year).

Meskipun demikian, optimisme masyarakat harus dibangun untuk menghindari efek yang lebih buruk.

pasang iklan di sini