MASKAPAI berusia 80 tahun itu akhirnya mendaftarkan kebangkrutan. AMR Corp. tak mampu tegak dengan kedua kakinya lantaran melonjaknya harga avtur di samping kebanyakan armadanya uzur dan dahsyatnya beban dana pensiun. Menurut Pension Benefit Guaranty Corp., rencana pensiun maskapai tersebut mencakup 130.000 pekerja dan pensiunan dengan dana US$10 miliar.
Bermarkas di Tempe, Arizona, AMR Corp. terbesar kelima di Amerika Serikat. Didirikan tahun 1939 dengan nama All-American Airways. Pangkalan US Airways terletak di empat kota, yaitu di Bandara Internasional Charlotte/ Douglas (Charlotte), Bandara Internasional Philadelphia (Philadelphia), Bandara Internasional Sky Harbor (Phoenix), dan Bandara Internasional McCarran (Las Vegas).
Dari tahun 1979 hingga 1996, maskapai ini bernama USAir. Tahun 2005, US Airways diakuisisi America West Holding Corporation, pemilik America West Airlines. Direncanakan pada tahun 2007 seluruh operasi US Airways akan selesai terintegrasi dengan America West Airlines.
Memburuknya kinerja keuangan membuat maskapai penerbangan terbesar ketiga AS, American Airlines, dan induk perusahaannya AMR Corp. tak punya pilihan lain; kecuali mendaftarkan perlindungan kebangkrutan. Pendaftaran perlindungan kebangkrutan bisa membuat maskapai yang berbasis di Texas itu memangkas beban hutang dan merestrukturisasi operasionalnya dengan ruang legal yang lebih luas untuk melakukan manuver ataupun merenegosiasi atau membatalkan jasa dan kontrak upah.
American Airlines yang melayani penerbangan di 260 kota melalui jaringan yang mencapai 50 negara dan teritori Saham AMR sudah merosot hingga 95% dalam setahun terakhir, menjadi 32 sen per lembar sehingga nilai pasar perusahaan itu hanya US$105 juta. Tanggal 29 November 2011, dengan aset US$25,09 miliar dan 78.250 karyawan dinyatakan bangkrut.●