octa vaganza

Amman Mineral Targetkan Dana IPO Rp10 Triliun untuk Ekspansi

Peluangnews, Jakarta – PT Amman Mineral Internasional Tbk (Perseroan) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat (7/7/2023).

Perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar dengan kode AMMN ini, menerbitkan 6,32 miliar saham biasa atau setara dengan 8,8 persen saham ke publik, dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana (IPO) dengan harga sebesar Rp1.695 setiap saham.

Dengan demikian, target nilai penawaran umum perdana saham sebesar Rp10,73 triliun, yang merupakan IPO terbesar di Indonesia di saat ini.

Direktur Utama PT AMMN Tbk, Alexander Ramlie menyatakan Perseroan yakin prospek usaha pertambangan tembaga akan mengalami tren positif, karena meningkatnya permintaan tembaga di dunia.

“Peningkatan ini terjadi seiring pertumbuhan sektor industri, energi terbarukan, serta kendaraan listrik. AMMN melihat dinamika pasar tersebut sebagai peluang untuk memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu produsen tembaga terbesar di dunia,” kata Alexander, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Jumat (7/7/2023).

Alexander menyampaikan bahwa IPO ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mengembangkan bisnis perseroan yang berkelanjutan.

Menurut Wood Mackenzie, tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, dan memiliki cadangan setara tembaga terbesar kelima di dunia apabila dikombinasikan dengan proyek eksplorasi Elang.

Data cadangan bijih AMMN untuk tambang Batu Hijau dan proyek eksplorasi Elang per tanggal 31 Desember 2022 sesuai JORC Code 2012 (Australasian Joint Ore Reserves Committee) adalah sebesar 17,12 millar pon tembaga dan 23,2 juta ons emas.

Melalui anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kini tengah melakukan penambangan Fase 7 dan pengembangan Fase 8, yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang Batu Hijau hingga 2030.

Perseroan juga akan mempersiapkan proyek eksplorasi Elang untuk memulai operasional penambangan di tahun 2031 hingga 2046.

Kinerja

Selain memiliki cadangan yang melimpah, AMMN memiliki keunggulan kompetitif lainnya, yaitu salah satu operator penambangan dan pemrosesan tembaga dan emas dengan biaya C1 cash cost terendah di dunia.

Hal ini ditopang oleh Kandungan emas dan perak yang tinggi dari cadangan bijih serta peningkatan produktivitas dan efisiensi operasional.

Penjualan bersih meningkat 117,9 persen menjadi US$2,8 miliar per 31 Desember 2022, dari US$1,3 miliar per 31 Desember 2021. Peningkatan ini karena kenaikan volume penjualan tembaga dan emas sepanjang tahun 2022.

Laba hingga akhir 2022 tercatat meningkat 242,7 persen menjadi US)1,1 miliar dari US$321 juta per 31 Desember 2021.

“AMMN akan mengalokasikan dana untuk sejumlah proyek ekspansi,” kata Alexander.

Pertama, dana sebesar Rp1,79 triliun akan digunakan sebagai penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek smelter dan pemurnian logam mulia di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kedua, dana sebesar Rp3,05 triliun akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

Ketiga, sisa dana akan digunakan untuk penetoran modal kepada AMNT untuk membiayai pengeluaran modal proyek ekspansi pabrik konsentrator dan proyck pembangkit listrik tenaga gas dan uap di KSB, Provinsi NTB.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, yang merupakan salah satu penjamin pelaksana emisi efek, menyatakan telah terjadi kelebihan permintaan atau oversubscription dalam Penawaran Umum Perdana Saham AMMN yang terlihat dari proses penawaran umum yang berlangsung pada 3 Juli – 5 Juli 2023 lalu.

“Minat investor dalam Penjatahan Terpusat (Pooling) juga cukup tinggi, terlihat dari jumlah kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 13,6 kali dengan jumlah investor lebih dari 27.000 orang. Pooling size juga meningkat dari 2,5 persen menjadi 7,5 persen dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO AMMN scbagai dampak dari oversubscription tersebut,” kata Oki.

AMMN juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan atau “Program MSOP”) dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya sebesar 602.336.000 saham biasa atas nama atau sebesar 0,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, pada harga pelaksanaan yang akan ditentukan kemudian dengan mengacu pada ketentuan yang termaktub dalam peraturan Bursa Efek Indonesia.

Sejumlah sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi efck IPO AMMN yakni PT BNI Sckuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas. (Aji)

Exit mobile version