
Peluang News, Jakarta-PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), perusahaan teknologi keuangan inklusif yang fokus pada pemberdayaan perempuan dan kelompok akar rumput, kembali membuka program Amartha STEAM Fellowship.
Program beasiswa bagi mahasiswa perempuan ini merupakan komitmen Amartha dalam pemberdayaan dan peningkatan peran perempuan di bidang sains, teknologi, teknik rekayasa, seni dan matematika (STEAM).
Amartha STEAM Fellowship, yang dijalankan oleh Amartha Foundation, merupakan program pemberian dana pendidikan dan pengembangan diri selama satu tahun untuk mahasiswa perempuan yang tengah menempuh semester empat ke atas di tingkat Strata Satu (S1) atau Vokasi di bidang studi STEAM.
Amartha turut menjalin kerja sama dengan beberapa universitas ternama di Indonesia seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Brawijaya (UB) untuk menjalankan program ini.
Katrina Inandia, Head of Impact and Sustainability Amartha, menjelaskan bahwa Amartha STEAM Fellowship secara resmi digulirkan sejak tahun lalu dan merupakan bagian dari program Beasiswa Amartha Cendekia yang telah diberikan kepada lebih dari 400 siswa terpilih sejak diluncurkan pada 2022.
Program Amartha STEAM Fellowship dilatarbelakangi oleh minimnya partisipasi perempuan di bidang STEAM. Mengacu hasil survei Angkatan Kerja Nasional dan UNESCO (2021), hanya ada 3 dari 10 peneliti yang merupakan perempuan.
“Program ini ditujukan untuk mendukung kesetaraan perempuan dengan memberikan akses pendidikan yang berkualitas dan mempersiapkan perempuan untuk bisa menjadi pemimpin di bidang yang sesuai dengan cita-citanya,” kata Katrina, dalam keterangan resminya, (2/5/2025).
Katrina menambahkan, Amartha memandang bahwa ketimpangan gender di bidang STEAM berpotensi menghambat terciptanya ide dan inovasi yang inklusif untuk menciptakan kesejahteraan dan masa depan yang lebih setara.
Minimnya peran perempuan di bidang STEAM, terutama di dunia kerja, disebabkan oleh beberapa faktor antara lain stereotip gender, kurangnya pendidikan dan pelatihan, dan kesempatan kerja yang setara.
“Melalui program Amartha STEAM Fellowship, penerima beasiswa tidak hanya menerima bantuan dana pendidikan, tapi juga akan dibekali program kepemimpinan dan pembekalan diri yang kami yakini dapat menciptakan generasi muda yang lebih berintegritas, memiliki semangat untuk berkontribusi pada kemanusiaan, serta berinisiatif untuk menciptakan teknologi dan inovasi yang berkelanjutan. Karena itu peminatnya juga cukup banyak, dimana secara total hampir 20.000 yang telah mendaftar sejak awal diluncurkan,” paparnya.
Sementara itu, Muthi Amalia Rachmadani, satu dari sekian penerima beasiswa beasiswa tahun lalu dari jurusan Teknik Industri UGM, mengaku mendapat banyak manfaat dari program ini.
“Kami menerima berbagai pelatihan, termasuk tentang kepemimpinan. Kami dibimbing untuk menjadi pemimpin yang baik, karena perempuan juga bisa menjadi good leader. Amartha juga memberi kesempatan magang bagi kami,” ujarnya.
Sejak program ini diluncurkan, hampir 20.000 mahasiswa telah mendaftar. Tahun ini, Amartha menargetkan 50 mahasiswi terpilih untuk mengikuti program Amartha STEAM Fellowship 2025, yang dimulai pada semester ganjil mendatang.
Setiap peserta akan menerima dana pendidikan dan bantuan biaya hidup sebesar total Rp22 juta per tahun. Selain itu, mereka akan mengikuti program pengembangan diri, proyek kelompok, serta kesempatan magang profesional.
Dengan program ini, Amartha berharap semakin banyak perempuan Indonesia yang berani mengambil peran strategis di bidang STEAM dan menjadi agen perubahan untuk masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.