Site icon Peluang News

Amar Bank Bangun Ekosistem Digital dan Fokus Salurkan Kredit pada UMKM

Ilustrasi-Foto: Swa,

JAKARTA—Dalam Public Expose Virtual, Rabu 25 Agustus 2021, Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) menyampaikan  akan fokus penyaluran kredit ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Direktur SME, Korporasi dan Operasional Bank Amar, R. Eka Bnayuanji mengungkapkan perseroan menjalakan kebijakan selalu melayani segmen mikro yang belum tersentuh layanan perbankan (unbanked) dan kesulitan mendapatkan akses pinjaman dari lembaga keuangan formal (underserved).

“Jami punya Tunaiku yang ada sekarang, juga ada Senyumku. Jadi, tetap fokus kami adalah pada UMKM usaha mikro kecil,” ujar Eka.

Amar Bank juga menggandeng lembaga lain seperti fintech dan koperasi untuk terus mengembangkan fitur-fitur baru Tunaiku.

Dia juga menyataan pendanaan Amar Bank  umbuh sangat baik selama pandemi Covid-19. Dengan keluarnya aturan OJK terkait bank digital, perseroan akan mendorong pendanaan secara digital lewat platform Senyumku.

Pada kuartal III dan IV tahun ini, Amar Bank akan melakukan penguatan pada Senyumku. Pada 2022 nanti  Amar Bank  sudah bisa bersaing dengan bank digital yang lain.

Adapun per Juni 2021, dana pihak ketiga (DPK) Amar Bank didominasi oleh ritel sebesar 69 persen, di mana perseroan akan terus mendukung dana tersebut lewat aplikasi Senyumku agar likuiditas perseroan tetap terjaga.

Bangun Ekonomi Digital

Sementara Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan, perseroan melakukan penyesuaian bisnis dengan melakukan pengetatan penyaluran kredit sejak 2020.

Langkah ini mengantisipasi kontraksi perekonomian Indonesia akibat pandemi Covid-19 sebagai upaya pertumbuhan bisnis jangka panjang yang berkelanjutan.

Namun demikian, pihaknya optimistis untuk terus meningkatkan kinerja melalui akselerasi pengembangan ekosistem digital.

Amar Bank  berkomitmen untuk berperan dalam ekonomi digital di Indonesia dengan membangun ekosistem digital melalui pinjaman digital Tunaiku dan digital bank Senyumku.

“Perseroan juga akan memenuhi ketentuan modal inti yang disyaratkan oleh regulator,” ucap Vishal.

Lanjut Vishal, melalui teknologi big data dan AI, Tunaiku diharapkan dapat membantu masyarakat untuk bijak dan bertanggungjawab dalam menggunakan pinjaman untuk kebutuhan produktif. Sementara Senyumku hadir untuk membantu masyarakat membangun kebiasaan menabung dan perencanaan keuangan yang baik.

Senagai catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  menyatakan terkait percepatan transformasi digital, perseroan siap berkomitmen memenuhi ketentuan yang berlaku. Regulator juga mengatur modal inti minimum bank sebesar Rp2 triliun tahun ini dan Rp3 triliun pada 2022. Sementara itu, pada Peraturan OJK 12 yang baru diterbitkan, di mana untuk bank digital setidaknya memiliki modal inti minimum Rp3 triliun. 

“Amar Bank siap memenuhi peraturan-peraturan terbaru OJK dan berkomitmen untuk meningkatkan modal inti untuk terus menghadirkan inovasi-inovasi digital yang memberdayakan masyarakat Indonesia dan mendukung pencapaian inklusi keuangan,” ungkap Vishal dalam public expose, Rabu (25/8).

Exit mobile version