MALANG-–Sejak kecil Aliefien Primianti menjadikan keterampilan membuat berbagai produk kerajinan dan bordir sebagai hobinya. Kegemaran ini kemudian diikuti oleh keinginannya yang meluap menjadi wirausaha.
Selepas dari studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, perempuan yang karib disapa Pipin ini bekerja di toko besi sebagai tenaga pembukuan selama 3 bulan.
Kemudian Kekahiran Malang 9 April 1973 ini bekerja di perusahaan “sprey dan bedcover” sebagai tenaga desain serta potong kain selama tiga bulan. Pengalaman yang memberikannya bekal berharga.
Pada 1996, Pipin mendapat tawaran untuk mengelola sebuah rumah kos oleh family. Selama mengelola kos, banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan hobinya.
“Dengan memanfaatkan garasi kos sebagai galeri, saya memulai mengembangkan bisnis kerajinan yang kemudian dinamakan Maharani Embrodry Handicraft. Semua dikerjakan sendiri bersama adik,” ujar Pipin kepada Peluang, Kamis (3/2/22).
Kemudian pada 1999 ibu dari Putri Maharani dan Naira Maharani mulai kebanjiran order sehingga harus menambah karyawan. Produk yang dihasilkan berupa daur ulang, daun, lilin, sabun, dan hantaran. Segmen yang diambil pembuatan suvenir dan undangan pernikahan.
Pada 2001 pertama kali Maharani mendapat order souvenir berbahan blacu dan bordir berupa tempelan kulkas dan kipas dari seorang dokter di Malang.
Dalam proses produksinya tiga kali mengalami kesalahan dalam pewarnaan blacu, sehingga bahan blacu banyak menumpuk. Tetapi, setelah melihat blacu dibordir bunga kecil hasilnya cantik, saat itulah langsung jatuh hati pada blacu dan bordir yang merupakan ciri khas Indonesia.
Sejak saat itu, langsung fokus pada kerajinan blacu dan bordir yang menjadi produk unggulan dan ciri khas Maharani sampai sekarang ini. Saat ini, Maharani menjadi usaha spesialis serah terima jabatan di kalangan TNI Polri seluruh Indonesia dari tingkat daerah sampai tingkat pusat
Produk Maharani sudah mendapatkan pembeli di berapa negara seperti Abu Dhabi, Kanada dan sudah masuk Sugo Pakuwon, TP Galaxy. Pada Oktober 2021 Pipin sudah membuka butik dengan nama House of Naira di Kota Malang. Usaha kerajinan ini mulai menapak untuk naik kelas (Irvan).