
Peluang News, Jakarta – Sejumlah media sosial, yakni Twitter atau X dan Telegram belakangan ini kerap digadang-gadang dapat berpotensi diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Hal ini dikarenakan, menurut Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani, Twitter dan telegdam masih terus memberikan akses terhadap berbagai konten negatif, khususnya konten-konten yang berkaitan dengan pornografi dan judi online.
“Ya, Telegram dan Twitter atau X ini memang terancam diblokir di Indonesia. Pasti diblokir ini. Apalagi kalau sudah membolehkan seperti gini. Makanya kita lagi mempelajari lebih lanjut,” kata Samuel di Kantor Kominfo, Jakarta, dikutip Sabtu (15/6/2024).
Ia menjelaskan, ternyata untuk Telegram sendiri sudah mendapatkan dua kali teguran dari Kominfo karena dianggap tidak kooperatif dalam memberantas berbagai konten judi online di platformnya.
Oleh karena itu, Samuel mengatakan, pihaknya akan kembali mengirimkan surat kepada Telegram agar dapat mematuhi seluruh aturan di Indonesia.
“Kami sudah panggil Telegram, kita sudah kirim surat kedua untuk di-follow up. Namun ada pending sampai 600 permintaan blokir untuk segera dituntaskan. Ini kami juga akan sekali lagi menyuratinya. Kalau yang ketiga kali juga tidak direspons, maka akan diblokir,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, Kominfo sendiri biasanya melakukan pemblokiran-pemblokiran terhadap konten-konten yang dilarang peraturan perundang-undangan dengan memberikan permintaan kepada platform terkait terlebih dahulu.
Namun, aturan terbaru yang diterapkan X atau Twitter ini membuat keduanya berseberangan dalam menilai konten pornografi.
Dengan demikian, menurut Samuel, maka saat ini pemerintah tidak lagi bisa meminta X untuk memblokir konten terkait pornografi tersebut.
“Jadi, kalau itu memang mereka sudah menjadi kebijakan, mereka harus siap-siap untuk hengkang dari Indonesia. Pemerintah kan wajib menjalankan aturan, jadi yang akan kami blokir ya X-nya ini kalau melanggar,” ungkapnya.
Apabila pemblokiran ini benar-benar terjadi nantinya, maka kata Samuel, pihaknya pun mengimbau agar seluruh pengguna kedua platform tersebut dapat mencari ruang baru dan bermigrasi ke platform-platform lainnya.
“Kalau X nanti tidak comply, ya X-nya ditutup. Untuk para penggunanya mohon maaf, mulai sekarang jadi siap-siap saja migrasi ke platform lain,” pungkasnya.