Peluang, Jakarta – Meskipun di tahun 2022 masih termasuk tahun yang berat dari kondisi keterpurukan dan masa peralihan dari pandemi Covid 19, namun upaya mempertahankan dan menyelamatkan lembaga Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) merupakan ujian bagi para pengurus dalam mengelola sumber daya organisasi yang dimiliki.
Hal tersebut berdampak penyusutan pada total Asset KKGJ pada tahun 2022 sebesar Rp202.692.545.523 bila dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp213.272.057.79. Jadi total Asset yang sebesar 4,96% terjadi penurunan sekitar 15% yang disebabkan oleh aktiva lancar.
Di tahun 2022 aktiva lancar mengalami penurunan sebesar Rp91.764.545.556 bila dibandingkan tahun 2021 dengan nilai aktiva lancar sebesar Rp109.040.484.858. Sedangkan untuk aktiva tetap di tahun 2022 mengalami kenaikan sejumlah Rp109.758.942.351 dengan prosentase 6,49% dibandingkan tahun 2021 dengan jumlah Rp103.068.275.329.
“Penyebab aktiva lancar menurun antara lain diakibatkan, pertama jumlah anggota yang keluar akibat dari pensiun dan keluar dari keanggotaan, mutasi, wafat, sehingga simpanan pokok, wajib dan sukarela harus dikembalikan. Dan belum seimbangnya antara anggota yang keluar dengan anggota yang masuk,” jelas Ketua KKGJ Tahya dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2022 yang digelar Virtual di Jakarta, Jumat (24/3/2023) kemarin.
Faktor yang kedua, menurut dia, unit usaha simpan pinjam belum menunjukkan pertumbuhan yang signifikan antara atau minat anggota masih kurang yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain perubahan pola kegiatan hidup sehari-hari dimana pemanfaatan fasilitas Unit Usaha Produktif (USP) sebelumnya banyak ditujukan untuk biaya investasi berubah menjadi pola konsumsi bahan pokok.
“Semakin banyaknya pesaing jenis usaha yang sama. Apalagi yang masih diberlakukan PPKM, sehingga kami kurang bebas melakukan usaha seiring dengan adanya pembatasan jam kerja bagi pengurus, anggota dan karyawan,” tutur Tahya. (alb)