Para peternak sapi perah di Amerika yang tergabung dalam Koperasi Dairy Farmers of America (DFA) harus berjibaku untuk tetap bertahan. Pandemi global berakibat diterapkannya kebijakan sosial yang dilematis. Di satu sisi kebutuhan susu meningkat dan harga membaik, tetapi di sisi lain pembatasan sosial membuat susu yang ada tidak bisa disalurkan hingga membuat pasokan berlebih.
Hal tersebut disebabkan oleh penurunan permintaan dari sekolah dan restoran di seluruh AS yang terpaksa tutup guna mencegah penyebaran virus Corona. Akibatnya peternak susu membuang pasokan susu mereka. Para peternak di AS dapat membuang antara 2,7 juta dan 3,7 juta liter susu per hari.
Pembuangan itu terjadi bahkan ketika permintaan konsumen akan produk susu melonjak. Pembelian panik telah membuat rak-rak toko hampir kosong dalam beberapa pekan Maret hingga April saat diberlakukan penutupan bisnis dan karantina nasional. Pembelian eceran susu naik hampir 53% untuk pekan yang berakhir 21 Maret, sementara penjualan mentega naik lebih dari 127% dan keju naik lebih dari 84%, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada pertengahan April lalu, DFA mempunyai cara memecahkan dua masalah sekaligus, yaitu menyalurkan susu yang berlimpah, tetapi juga peternak tidak kehilangan pendapatan. Organisasi ini meluncurkan program Dana Petani Memberi Makan Keluarga menghimpun dana dari dermawan, dengan target sebesar 500 ribu dolar AS untuk bank makanan masyarakat. Hingga 21 April lalu, Yayasan Peduli DFA sudah menghimpun 200 ribu dolar.
Koperasi ini menyalurkan susu ke sekolah-sekolah dan menyumbangkan susu cair ke bank makanan di 30 komunitas di seluruh negeri. Pemilik peternak juga diminta untuk membantu mengidentifikasi komunitas pedesaan lain yang membutuhkan produk susu untuk distribusi.
Ketua Dewan Direksi Koperasi DFA Randy Moore mengatakan, koperasi ingin memainkan peranan pada masa yang sulit ini. Bank makanan selalu membutuhkan produk susu, yang jarang disumbangkan.
“Inisiatif seperti ini yang memungkinkan kita untuk memberikan susu dan produk susu yang sangat bergizi ke tangan orang-orang yang membutuhkannya sangat penting saat ini. Sebagai peternak sapi perah, saya bangga menjadi bagian dari itu,” ujar peternak sapi perah dari Rogersville, Missouri.
DFA bekerja dengan para pemimpin industri dan pengolah susu lainnya untuk membuat inisiatif tentang bagaimana cara mendistribusikannya, di antaranya DFA bekerja sama dengan Daisy Brand untuk menyumbangkan 120.000 pon keju cottage selama periode enam minggu ke Akron-Canton Regional Foodbank, Greater Cleveland Food Bank dan bank makanan lokal lainnya di seluruh Ohio.
Koperasi ini juga telah menyumbangkan lebih dari 9.500 galon susu ke Connecticut Food Bank bersama dengan Dida milik Guida’s Dairy. DFA manggandeng American Dairy Association North East dan pabrik Dean Foods setempat di New York dan Pennsylvania untuk menyediakan lebih dari 36.000 kendi setengah galon susu untuk City Harvest di New York City, Berbagi Program Makanan di Philadelphia, dan Rolling Harvest di Highstown, NJ, serta lebih dari 4.000 galon kendi ke Corinth Central School District di Corinth, NY
Koperasi Dairy Farmers of America (DFA) berdiri pada 1998 dan bermarkas di Kansas City, merupakan salah satu koperasi yang cukup baik. Pada 2018, DFA mencatat laba bersih 108,5 juta dolar. Pada tahun itu penjualan bersih DFA mencapai 13,6 miliar dolar AS. Sebagai catatan koperasi ini memberikan share sekitar 22 persen dari produksi susu mentah di Amerika Serikat.Koperasi ini beranggotakan 14.500 anggota peternak sapi perah di 48 negara bagian.