
Peluang news, Jakarta – Akses dana bergulir menjadi modal yang merupakan hal sangat penting dan krusial dalam membangun dan menjalankan suatu usaha.
Perkuatan pinjaman dan pembiayaan dalam membangun ekonomi umat, khususnya dalam wadah usaha koperasi, diharapkan bukan hanya berdampak pada meningkatnya ekonomi anggota, melainkan juga berdampak bagi masyarakat luas.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Koperasi Konsumen Pusat Syariah Sarekat Bisnis Pesantren Jawa Timur atau KSBP Jatim, mereka saat ini tengah menjalani kegiatan usaha distribusi barang consumer goods yang utamanya merupakan produk antar pesantren.
Jumlah potensi target market ini yaitu santri-santri yang berasal dari 17 pondok pesantren atau sebanyak 200.000 orang.
Sebagai salah satu mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), KSBP juga merupakan binaan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Jawa Timur, yang mendapatkan beberapa hibah berupa bangunan yang digunakan untuk Distribution Center (DC), namun tidak memberikan support untuk modal kerja.
Ketua KSBP, Biyati Ahwarumi mengatakan, untuk kebutuhan modal kerja, pihaknya mendapat arahan untuk mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM dengan jaminan bunga rendah dan pelayanan yang maksimal.
Menurut Biyati, alasan dari pihaknya memilih LPDB-KUMKM dibandingkan lembaga-lembaga lain dikarenakan adanya kemudahan dalam mengakses pembiayaan LPDB-KUMKM dengan tarif layanan yang relatif rendah.
“Sedangkan pembiayaan dari lembaga perbankan atau sumber keuangan lain, bunga yang ditawarkan jauh lebih tinggi. Di samping itu, LPDB-KUMKM bukan hanya melayani dari sisi pembiayaan saja. Namun, sisi pendampingan koperasi sehingga kami dapat lebih tertib secara administrasi dan laporan keuangan. Hal ini langsung atau pun tidak langsung menjadikan KSBP lebih baik setelah mengakses pembiayaan LPDB-KUMKM,” kata Biyati dalam keterangannya, Rabu (20/12/2023).
Ia menjelaskan, KSBP mendapatkan perkembangan yang cukup signifikan usai mendapatkan bantuan pembiayaan dari LPDB-KUMKM.
Sebelum mengakses LPDB-KUMKM, omzet KSBP berjumlah antara Rp2 miliar sampai Rp5 Miliar.
“Sedangkan saat mengakses LPDB-KUMKM, omzet koperasi mencapai Rp50 Miliar di tahun 2022 dan di akhir tahun 2023 kini omzet telah mencapai Rp90 Miliar,” ujar Biyati.
“Hal ini dikarenakan semakin banyaknya modal untuk mitra KSBP (Toserba Sunan Drajat), maka akan semakin memperbanyak persediaan barang, sehingga memudahkan mitra KSBP untuk memperbanyak cabang Toserba. Kami terus berupaya meningkatkan produktivitas usaha, seperti mengevaluasi terkait barang-barang yang dibutuhkan serta melengkapi jenis barang sesuai dengan kebutuhan customer,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo menuturkan, pemerintah akan terus berupaya untuk mempercepat roda perekonomian Indonesia melalui berbagai cara, salah satunya melalui suntikan modal dari LPDB-KUMKM.
Ia menyampaikan, penyaluran dana bergulir ini bertujuan untuk memberikan dukungan akses pembiayaan atau pinjaman kepada koperasi yang bergerak diberbagai sektor usaha, mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, perdagangan, jasa, dan lain-lain.
“LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia melalui wadah usaha koperasi. Kami percaya koperasi memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tuturnya
“Oleh sebab itu, dukungan keuangan maksimal ini kami gelontorkan kepada koperasi-koperasi di seluruh Indonesia. Harapannya agar dapat membantu koperasi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saingnya,” tambah Supomo. (OL-1)