Peluang, Jakarta – Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Credit Union (Kopdit) Mekar Sai, Lampung menyakini, dengan memberikan fasilitas pelayanan yang cepat dengan akses internet kepada anggota koperasinya, sehingga pemanfaatan fasilitas KSP secara optimal merupakan bentuk perhatian anggota untuk membesarkan koperasi.
“Kami berikan tempat layanan di hari tertentu bagi anggota KSP yang dari kantor dapat connect internet langsung dilayani secara online. Seperti wilayah Tulang Bawang, Gunung Sewu dan unit pelayanan lainnya,” kata Ketua Kopdit Mekar Sai, Andreas Muhi Pukai kepada MajalahPeluang.com, Rabu (18/1/2023).
Dengan fasilitas tersebut menurut dia, dapat menjangkau kelompok atau unit-unit KSP Mekar Sai sampai keseluruh wilayah di Lampung. Inovasi dan terobosan yang dilakukannya telah membesarkan Kopdit Mekar Sai.
“Kalau semua anggota di kami yang masuk jumlahnya ada 600 unit. Jadi semua anggota yang masuk pasti mereka tergabung kedalam sebuah unit. Seperti di Tulang Bawang punya unit, ada unit Kebon Karet, Petani Sawit, Karyawan, Ibu Rumah Tangga, Paguyuban, Arisan, sehingga mereka dapat dilayani ditempat unit itu,” jelas Andreas.
Kemudian dalam memberikan pembekalan pengetahuan ke anggotanya lanjut dia, pertama diberikan motivasi dasar dengan membuka wawasan bagaimana berkoperasi yang baik. Biasanya diberikan kepada calon anggota, sehingga mereka yang memutuskan sendiri mau terus berkoperasi atau mau keluar. Setelah diberikan pemahaman tinggal membuat keputusan, mau tetap bergabung apa mau keluar dari Koperasi Mekar Sai.
“ Jadi silahkan para anggota yang putuskan. Jadi mereka baru tahu, oh ternyata berkoperasi seperti ini. Bukan sekedar pinjam duit doank. Nah, setelah mereka diberikan pemahaman motivasi dasar, berikutnya mereka akan cari tahu lebih terhadap KSP Mekar Sai. Kami sebut sebagai kursus dasar itu selama 3 hari, pesertanya kami batasi maksimal 30-40 orang. Selama ini kami sampai menolaknya, karena mereka sudah paham dan tahu betul,” papar Andreas.
Makanya menurut dia, pendidikan itu sangat penting. Ketika pihaknya membuka pelatihan kursus dasar dalam satu tahun sebanyak 2-3 kali, karena jumlah pesertanya sampai 40 orang, bahkan kalau semakin banyak itu malah jadi tidak efektif. Yang menjadi point penting adalah ketika mereka mengikuti kursus dasar 3 hari seluruh biaya ditanggung oleh koperasi sampai dengan uang transport.
“Pertanggung jawaban mereka adalah, mereka kan makan enak, dapat uang transport, sebetulnya itu duit teman-temannya. Dari yang bayar hutang sebagian juga dipakai untuk pelatihan. Kemudian kalau anda ikut pelatihan tidak bertanggung jawab kan kasihan temannya. Anda itu diberikan kesempatan dibayar teman-temannya dan sebagian itu untuk makan enak, hanya dari dibayar hutang, sebagian lagi anda pakai buat pelatihan,” jelas Andreas.
Lebih lanjut dia mengatakan, ada beberapa pelatihan seperti pelatihan dasar pihak KSP Mekar Sai yang mengadakan langsung, tetapi ada juga pelatihan tertentu yang memang harus berlindung ke Puskopdit. “Disitulah peran mereka, tetapi semua pelatihan pendidikan oleh kami harus seizin Puskopdit,” tandasnya. (alb)