JAKARTA—–Belajar dan menekuni sepak bola, tetapi juga tidak melupakan pelajaran agama. Demikian konsep yang ditawarkan Sekolah Sepak Bola(SSB) dan Akademi Remaja Masa Depan (RMD) yang didirikan Mohamad Firdaus sejak April 2015.
Menurut alumni Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, anak-anak usia 8 hingga 17 tahun, terbagidua yaitu SSB (untuk usia SD) dan Akademi (untuk usia SMP/SMA) RMD. Yang kedua ini masuk mess atau asrama di kawasan Tebet, di mana mereka tetap rutin mengikuti pendidikan sekolah madrasyah dari pukul 7 pagi hingga pukul 2 siang. Untuk pendidikan formal agama, pihaknya menggandeng sebuah madrasyah.
“Setelah pulang sekolah, mereka berlatih sepak bola bada Ashar hingga menjelang Mahgrib, kemudian malamnya belajar mengaji. Pada akhir pekan biasanya ada pertandingan. Jadi ini semacam pesantren sepak bola,” ujar Firdaus ketika ditemui Peluang di Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Lanjut pendiri Yayasan Remaja Masa Depan ini tidak semua yang mengikuti SSB dan Akademi ini membayar, tetapi ada yang gratis, karena mereka dari kaum dhuafah dan yatim-piatu.
Mereka yang masuk asrama adalah yang berusia setara SMP dan SMA. Biaya yang dikeluarkan orangtua mereka sebesar Rp1,6 juta per bulan (serta pendaftaran Rp1,5 juta) termasuk biaya tiga kali makan dan asrama.
Untuk yang usia SD mengikuti SSB hanya mengikuti belajar sepak bola saja dengan biaya Rp100 ribu per bulan untuk dua kali latihan.
Menurut peraih magister International Child Welfare di Inggris ini untuk kategori akademi setiap siswa diberi porsi latihan 5 kali seminggu. Kalau tidak hujan mereka melakukan latihan di lapangan PSPT Tebet, tetapi kalau hujan di lapangan rumput sintetis Senayan yang tidak becek.
“Saya ingin berdakwah di sepak bola. Saya ingin mencetak pemain sepak bola Indonesia berahlak juga’ ucap Firdaus, seraya mengatakan SBB dan Akademi RMD ini dibantu tujuh pelatih bersertifikat C AFC.
Prestasi RMD cukup meyakinkan, seperti yang dikutip dari situs Ligatopskor, pada klasemen sementara Liga Top Skor Usia 13 Tahun Jakarta Musim Kompetisi 2018-2019, Tim Remaja Masa Depan berada di peringkat kedua dengan 14 Kali Main, 10 Kali Menang, 3 kali Seri dan 1 Kali kalah dengan gol 28-3 dari 12 klub. Beberapa alumni RMD sudah dikontrak klub liga satu untuk pemain kategori 16-17 tahun.
Muhamad firdaus (tengah) dengan mahasiswadiuniersitas Pamulang -Foto: Dokumentasi Pribadi.“Ke depan, saya ingin punya lapangan sendiri dan sebuah SSB yang dilengkapi dengan sekolah formal berdasarkan agama, lengkap dengan mess,” tutup pria yang juga berprofesi sebagai staf pengajar Universitas Pamulang, Tangerang Selatan (Irvan Sjafari).