hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Airlangga Yakinkan Fundamental Ekonomi Indonesia Kuat

Peluang News, Jakarta – Menko Perekonomian Airlangga Hartanto meyakinkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang aman.

Kendati nilai tukar Rupiah dalam sepekan terakhir terus mengalami fluktuasi namun masih dibarengi dengan fundamental perekonomian yang kuat. Hal itu ditunjukkan dengan capaian sejumlah leading indicators perekonomian.

Secara jangka menengah dan panjang, Menko Airlangga menyampaikan bahwa capaian ekspor, cadangan devisa, hingga neraca perdagangan terus tumbuh positif dan menguat.

Selain itu, Pemerintah juga telah menerapkan aturan terbaru mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang mampu meningkatkan hasil ke depan. Dengan demikian fundamental DHE tersebut nantinya juga akan memperkuat posisi rupiah.

“Ya tentu ekspor  harus tetap jalan, kemudian deregulasi  oleh Pak Presiden supaya perizinan dan yang lain dipermudah, sehingga impor ekspornya lebih lancar,” ujarnya melalui keterangan pers yang dirilis Kemenko Perekomomian pada Kamis (27/3).

Situasi ekonomi Indonesia belakangan terus menghadapi tekanan, setelah gelombang PHK, pasar modal di Bursa Efek Indonesia sempat jatuh ke titik terendah, begitu pula nilai tukar Rupiah terhadap US$ yang sempat menyentuh titik terendah.

Meski begitu, pemerintah meyakini Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap solid dengan pertumbuhan PDB riil rata-rata sekitar 5,0% untuk tahun 2025 dan 2026. Pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang relatif kuat, serta volume komoditas yang stabil yang akan mendukung pertumbuhan ekspor.

Namun, lembaga pemeringkat kredit Moodys mengingatkan bahwa pemerintah perlu mewaspadai perlambatan akibat dinamika global seperti perang tarif.

Beban utang Indonesia diperkirakan tetap stabil dan pada tingkat yang relatif rendah jika dibandingkan dengan ukuran ekonominya dan negara peers. Meskipun terdapat tantangan dalam kondisi fiskal yang lebih luas, terutama dalam hal masih belum optimalnya basis pendapatan negara, situasi ini diyakini Moody’s masih terkelola dengan baik.

pasang iklan di sini