hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

AirAsia X Indonesia Tak Berdaya & Sayonara

Maskapai penerbangan jarak jauh berbiaya murah, AirAsia X berhenti operasi di Indonesia. Kini, tak ada lagi nama AirAsia X Indonesia (kode penerbangan XT), yang melayani rute penerbangan dari dan ke Indonesia. Kendati begitu, AirAsia Indonesia (kode penerbangan QZ) tetap melanjutkan operasional pada rute domestik dan internasional seperti biasa,” lanjut pernyataan tersebut.

Konfirmasi pihak perusahaan menyatakan, rehat terbang AirAsia bukan baru-baru ini saja. “Bersama ini maskapai mengkonfirmasi bahwa meskipun operasional penerbangan berjadwal telah dihentikan sejak bulan Januari 2019, hingga saat ini tidak ada proses likuidasi yang sedang berlangsung.”

AirAsia Indonesia dan AirAsia X Indonesia adalah dua entitas dengan manajemen dan operasional sepenuhnya terpisah. Kendati demikian, keduanya merupakan sister company di bawah AirAsia Group dan AirAsia X Berhad. Sampai saat ini, AirAsia Indonesia masih mengoperasikan rute domestik dan internasional sesuai kebijakan pembatasan wilayah yang berlaku.

Mengutip Bloomberg, Deputy Chairman Air Asia X, Lim Kian Onn, kepada harian The Star menjelaskan, penutupan operasional itu merupakan bagian dari restrukturisasi utang RM63,5 miliar (US$15,32 miliar) dan memangkas modal sahamnya 90%. AirAsia X butuh pendanaan sekitar RM500 juta atau setara US$120,6 juta. “Kami kehabisan uang,” kata Lim Kian Onn. “Jelas, bank tidak akan membiayai perusahaan tanpa pemegang saham, baik lama maupun baru,” ujarnya.

Hingga penutupan perdagangan hari Selasa (20/10), harga saham PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) tercatat tidak bergerak Rp 184. Mengutip data Bursa Efek Indonesia, saham CMPP telah mengalami suspensi sejak 5 Agustus 2019. Saham CMPP juga ditandai dengan notasi khusus “E” yang berarti laporan keuangan terakhir menunjukkan ekuitas negatif.●

pasang iklan di sini