Jakarta (Peluang) : Upaya mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, sejumlah perusahaan travel akan melantai di Bursa Efek Indonesia.
Industri pariwisata Indonesia perlahan mulai bergairah setelah babak belur dihajar pandemi Covid-19. Hal itu tampak dari peningkatan pemesanan produk travel yang mengalami kenaikan, mulai dari transportasi, baik pesawat, kereta, bus hingga shuttle dan juga penginapan.
Executive Director Head of Indonesia Research & Strategy in PT. J.P. Morgan Securities Indonesia, Henry Wibowo meyakini prospek pariwisata Indonesia akan lebih cerah ke depannya.
Hal ini didukung sejumlah perusahaan travel yang berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO).
Menurutnya, angka mobilitas masyarakat untuk traveling juga mulai ramai. Sehingga permintaan akomodasi untuk traveling dan wisata juga mulai ada pertumbuhan
“Kalau kita lihat banyak industri baru terutama online traveling jadi tech juga, seperti Tiket.com bagian dari Blibli, mereka mau IPO. Traveloka juga dikabarkan mau IPO. Ini adalah faktor yang sangat leverage terhadap tourism industry di Indonesia,” ujar Hendry dalam Money Buzz-Indonesia’s New Sources of Growth, di Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Ia menegaskan, untuk jangka panjang sektor pariwisata berpotensi menjadi sumber pendapatan negara dari devisa. Sehingga tidak salah jika pemerintah getol mempromosikan wisata dalam negeri, meski sempat mandek saat dilanda pandemi Covid-19.
Namun demikian diakui Hendry, memang butuh waktu yang tidak sebentar untuk membawa sektor ini pulih sepenuhnya. Tetapi melihat perkembangannya hingga hari ini, menurutnya, cukup optimistis sektor ini tumbuh subur ke depannya.
“Adanya pandemi Covid-19 semuanya stop, Namun tidak menutup kemungkinan bahwa ini akan direset kembali. Karena travel traffic sudah naik semua. Jadi kalau kita lihat ini potensi yang sangat baik, tourism pertumbuhannya ada,” tandasnya.